Liputan6.com, Jakarta - Salah satu video dari akun video @cakbudi_official belakangan ini menjadi sorotan warganet khususnya warga Surabaya, Jawa Timur.
Saat itu, Cak Budi mengunjungi lansia yang sedang berjualan koran di Jalan Panjang Jiwo, Surabaya. Lansia tersebut merupakan mantan pengawal Bung Karno.
Pada 2 September 2019, akun @cakbudi_official mengunggah video dengan judul "Mantan Pengawal Bung Karno Berjualan Koran. Demi Hidup." Video berdurasi 14 menit tersebut menarik perhatian publik dan diperbincangkan di media sosial.
Awalnya Cak Budi sudah memantau kakek yang ingin dituju selama 20 menit. Setelah dia menghampirinya, diketahui kakek tersebut bernama Mbah Waris. Kakek berumur 88 tahun itu adalah orang asli Surabaya.
Baca Juga
Advertisement
Setiap hari Mbah Waris berjualan koran di lampu merah Panjang Jiwo, mulai dari pukul 04:00 hingga 10:00. Setiap koran dijual dengan harga Rp 5.000. Dalam umurnya yang sudah sepuh itu, Mbah Waris tetap berjualan karena semua anaknya masih bersekolah.
"Yang tanggung jawab belum ada. Anak-anak masih sekolah semua,” ucapnya dalam wawancara dengan Cak Budi, seperti dilansir, Senin (9/9/2019).
Mbah Waris memilih untuk berjualan koran karena dia sudah tak memiliki tenaga untuk bekerja yang lain. Untuk sampai ke tempat biasa berjualan, Mbah Waris menggunakan sepeda dari rumahnya.
Dia menuturkan, rumahnya tak jauh dari jalan Panjang Jiwo. Selama ini, dia tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Mbah Waris memiliki lima saudara, tapi semuanya sudah tutup usia.
Saat Cak Budi mengajak Mbah Waris untuk makan bersama, Ia menjawab telah makan telor dan tempe goreng. Menurut Mbah Waris, telor dan tempe goreng sudahlah cukup. Ia mengikuti jejak Presiden Soekarno saat di Irian yang dulu juga hanya makan telor goreng.
"Bung Karno dulu di Irian makannya juga telor, jadi saya ikut," ucap Mbah Waris.
Setelah itu, Mbah Waris menceritakan, kisahnya yang dulu sempat menjadi mantan pengawal presiden pertama RI. Ia menceritakan, sempat mengawal Soekarno dari Wonokromo sampai Tugu Pahlawan, Surabaya. Ia juga menuturkan, pengalaman Soekarno saat mengajar orang orang di Irian.
"Bukan hanya ikut berjuang, saya sudah blenger, sudah macam-macam saya,” lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kunjungan dari Linmas Surabaya
Tak hanya mendapat sorotan dari warganet, video ini juga sudah sampai hingga BPB dan Linmas Pemkot Surabaya. Hal ini berawal dari akun instagram @herwanhardian yang mengirimkan link video Cak Budi kepada akun instagram @bpblinmas.surabaya.
Petugas Satlinmas pun bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Surabaya oleh Kasatgas Kelurahan Nginden Jangkungan dan Panjang Jiwo untuk mencari kediaman Mbah Waris. Setelah berhasil ditemukan, Mbah Waris benar tinggal di rumah kontrakan yang terletak di Jalan Panjang Jiwo.
Mengutip keterangan dari akun instagram @bpblinmas.surabaya, Mbah Waris tinggal di kontrakan berukuran 2x5 meter. Ia tinggal bersama istri, tiga orang anak, serta satu orang cucu.
Dalam unggahan tersebut, dikatakan, Mbah Waris sudah pernah dipulangkan ke kampung halamannya yakni Kota Kediri oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 2012 lalu. Namun, karena tidak menemukan pekerjaan di sana, Ia memilih untuk kembali lagi ke Kota Pahlawan.
Dalam wawancara dengan tim BPB & Linmas Pemkot Surabaya, Mbah Waris menuturkan hanya berharap pekerjaan yang sesuai dengan usianya. “Sebaik baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.
(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)
Advertisement