Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria dari Fuzhou, Fujian, Tiongkok, berbagi kisah dirinya yang mengalami penyakit cacing hati setelah demam tinggi dan batuk yang berlangsung sekitar 10 hari.
Baca Juga
Advertisement
Kisahnya bermula ketika pria bermarga Lim itu mengalami batuk secara terus-menerus dan banyak dahak.
Menurut ET Today, Senin (9/9/2019), kondisi itu memburuk sehingga menjadi demam tinggi lebih dari 39 derajat Celcius. Awalnya ia telah mencoba mengobati sendiri dan mengkonsumsi beberapa obat agar menjadi lebih baik, tapi penyakitnya tetap ada.
Ia akhirnya memutuskan mengunjungi dokter. Ketika menjalani beberapa tes dan melakukan sinar-X, dokter menemukan hati pasiennya dipenuhi cacing parasit hidup. Lim pun didiagnosis mengalami penyakit cacing hati.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Cacing Hati
Melansir World of Buzz, Senin (9/9/2019), Lim terjangkit cacing hati Tiongkok, juga dikenal sebagai clonorchis sinensis, yang merupakan cacing parasit. Infeksi tersebut biasanya terjadi setelah makan ikan tawar mentah atau kurang matang atau makan selada air.
Parasit itu memiliki rentang hidup yang sangat panjang setelah mencapai usia dewasa dan sering menghabiskan 20-30 tahun di dalam inangnya.
Advertisement
Hobi Makan Makanan Mentah
Setelah ditanyai lebih lanjut oleh dokter, diketahui bahwa Lim suka makan sashimi dan udang air tawar dan memakannya mentah karena dia merasa bisa merasakan kesegaran makanan laut dengan cara itu.
Lim mengatakan bahwa dia merasa selama menggunakan mustard pada makanan laut mentahnya itu akan membantu membunuh parasit apa pun pada makanan dan dia telah makan seperti ini selama tiga tahun.
Cara Menghindari Penyakit Serupa
Dokter menyarankan jika kamu tidak ingin mengalami infeksi serupa, makan cara terbaik adalah menghindari makan makanan mentah. Namun jika kamu tidak bisa melepaskan sashimi lezat itu, maka pastikan bahwa makanan mentah yang kamu dapatkan telah disiapkan dengan benar dan aman untuk dikonsumsi.
Parasit itu memang paling umum ditemui di Asia dan masih aktif ditularkan di Korea, Tiongkok dan Rusia. Gejala yang mengalami infeksi tersebut layaknya penyakit umum seperti sakit perut, demam, mual, mentah dan diare. Namun dalam kasus serius, dapat menyebabkan pembentukan batu dan kanker saluran empedu.
Advertisement