Liputan6.com, Jakarta - Kebiasaan membunyikan anggota tubuh mungkin menjadi kebiasaan yang menyenangkan, terutama saat sedang pegal-pegal. Anggota tubuh yang biasa dibunyikan adalah bagian yang memiliki sendi, seperti jari tangan atau leher.
Ternyata, kebiasaan ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Rasa pegal yang hilang dari membunyikan leher ini hanya berlaku untuk waktu yang singkat. Di baliknya, akan terdapat banyak konsekuensi jangka panjang jika Anda kerap melakukan hal ini.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari Mirror, 9 September 2019, bunyi yang dihasilkan dari leher sebenarnya disebabkan oleh pemisahan sementara permukaan sendi yang menyebabkan udara masuk sehingga gelembungnya dapat meletus ketika bagian sendi terputar.
Meskipun pemisahan permukaan sendi bersifat sementara, membunyikan leher tetap dapat menyebabkan sobekan kecil pada arteri. Hal ini akan berisiko membentuk gumpalan darah.
Gumpalan ini dapat mengalir ke seluruh peredaran darah di tubuh tanpa bisa dikontrol. Akibatnya, gumpalan dapat berkelana dan berdiam hingga mengadang jalur aliran darah normal, terutama di bagian leher.
Di leher, terdapat gabungan dua arteri utama yang biasa disebut arteri vertebral. Gabungan ini akan membentuk arteri basilar yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke otak bagian belakang. Jika penghambatan ini sampai ke aliran darah ini, risiko yang dapat terjadi adalah terkena stroke.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Melemahkan Ligamen
Meskipun tidak semua kejadian pembunyian leher berdampak pada stroke, tapi hal ini dengan jelas akan melemahkan ligamen. Bagaimana tidak, sobekan sementara dan masuknya udara dapat mengendorkan kekuatannya.
Ligamen yang ada berfungsi untuk menyatukan tulang leher dan tulang punggung. Tak hanya itu, jaringan ikat pada sendi ini juga memudahkan perputaran dan gerakan lainnya pada leher.
Jika kekuatan pada ligamen semakin longgar, cidera dapat semakin rentan terjadi. Beberapa cedera yang dapat dialami adalah osteoartritis atau munculnya tonjolan tulang pada permukaan sendi.
Ligamen yang lemah juga dapat mengganggu produksi cairan sendi. Hal ini akhirnya berdampak pada terbatasnya pergerakan sendi secara permanen. (Novi Thedora)
Advertisement