Liputan6.com, Gorontalo - Kemarau panjang yang berlangsung saat ini, tidak hanya berdampak pada aktivitas pertanian, tetapi juga menyebabkan minimnya ketersediaan air bersih untuk masyarakat.
Seperti yang dialami warga yang ada di Dusun V, Kelurahan Bulota, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Mereka mulai menggali sumur darurat yang berada dekat sungai yang mengering.
Kalau tidak dengan cara seperti ini, mereka pasti tidak akan mendapatkan air. Usaha warga setempat tak hanya menggali tanah, tetapi mereka juga terpaksa harus menggali bebatuan di dasar sungai mengering itu demi mendapatkan air yang bersih.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini dilakukan karena sumur pribadi milik warga sudah mengering. Selain itu, bak penampungan air milik PDAM, debitnya semakin menipis karena banyaknya yang memerlukan air.
Warga mengaku dengan keadaan seperti ini, jalan satu-satunya, mereka harus menggali sungai yang mengering agar bisa digunakan secara bersama-sama baik untuk mandi dan mencuci.
Iksan A Hasan (27), warga Kelurahan Bulota ini mengatakan, setiap hari dia bersama warga lainnya, harus menggali sungai dan menunggu hingga sumur itu secara perlahan terisi.
Selain harus menunggu berjam-jam, mereka juga tidak langsung dapat mengambil air tersebut, karena kondisinya yang masih keruh. Oleh karena itu harus ditunggu dulu hingga kotorannya mengendap.
"Air yang kita dapatkan, dari galian bebatuan sungai itu, hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti halnya mandi, mencuci pakaian, dan lain-lain. Namun, untuk kebutuhan konsumsi, dirinya harus membeli air isi ulang dalam kemasan gelon," kata Iksan.
Krisis air bersih di wilayah Bulota, saat ini terbilang sudah sangat memperihatinkan. Warga setempat berharap, pemerintah dapat segera memperhatikan apa yang menjadi keluhan serta kebutuhan masyarakat, khususnya yang ada di Kecamatan Limboto.
Simak video pilihan berikut ini: