Fakta Baru Terungkap Saat Aulia Kesuma Rekonstruksi Pembunuhan Suami dan Anak Tiri

Ada beberapa adegan yang diperagakan Aulia Kesuma pada rekonstruksi kali ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 10 Sep 2019, 06:46 WIB
Tersangka Aulia Kesuma saat mengikuti rekonstruksi kasus istri bunuh dan bakar suami serta anak tiri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (9/9/2019). Aulia dan model yang memerankan tersangka Kelvin memeragakan tiga adegan pembakaran korban di dalam mobil. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya kembali menggelar rekonstruksi kasus Aulia Kesuma membunuh dan membakar suaminya, Edi Candra Purnama alias Pupung dan anak tirinya, Mohammad Adi Pradana alias Dana. Jasad keduanya ditemukan di Sukabumi, Jawa Barat.

Pada rekonstruksi kali ini, polisi fokus pada pembakaran jasad Edi dan Dana setelah dihabisi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Ada beberapa adegan yang diperagakan Aulia Kesuma pada rekonstruksi kali ini. Salah satunya adalah saat dirinya mengantar Kelvin yang terbakar.

Pantauan merdeka.com, Senin, 9 September 2019, proses rekonstruksi mulai sekitar pukul 13.30 WIB. Proses tersebut hanya berjalan sekitar lima menit.

Berikut fakta-fakta rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan Aulia Kesuma dan anaknya Kelvin dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Peragakan Beberapa Adegan

Model yang memerankan tersangka Kelvin memeragakan adegan kasus istri bunuh dan bakar suami serta anak tiri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (9/9/2019). Model yang memerankan tersangka Kelvin dan tersangka Aulia Kesuma memeragakan tiga adegan pembakaran korban di mobil. (merdeka.com/IqbalNugroho)

Adegan pertama, tersangka Aulia Kesuma yang merupakan otak pembunuhan suami dan anak tirinya itu diminta untuk masuk ke mobil yang sudah disediakan penyidik.

Kemudian Kelvin yang diperankan oleh penyidik juga masuk ke mobil lain yang terparkir di belakang mobil Aulia.

Setelah itu terlihat Kelvin menyiramkan bensin ke jasad korban. Lalu Kelvin membakar dua jasad menggunakan korek api batang dengan kondisi pintu mobil terbuka.

Namun, Kelvin ternyata juga ikut terbakar dalam proses pembakaran itu. Dia terkena percikan api tepatnya di bagian tangan dan wajah.

Ketika membakar kedua jasad itu, tersangka Kelvin masih berada di kursi kemudi mobil dengan posisi pintu mobil bagian kemudi terbuka. Setelah mobil terbakar, Kelvin terlihat ikut terbakar dan berlari masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh Aulia.

Adegan selanjutnya, Aulia dan Kelvin meninggalkan lokasi kejadian dari Sukabumi menuju Jakarta. Aulia mengantar Kelvin ke Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta untuk diberikan pengobatan.

 


Keduanya Sempat Berputar-Putar di Sukabumi

Tersangka Aulia Kesuma saat mengikuti rekonstruksi kasus istri bunuh dan bakar suami serta anak tiri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (9/9/2019). Aulia dan model yang memerankan tersangka Kelvin memeragakan tiga adegan pembakaran korban di dalam mobil. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkap fakta kasus pembakaran jasad Edi Candra Purnama alias Pupung dan anaknya, Mohammad Adi Pradana alias Dana di Sukabumi, Jawa Barat.

Kata dia, sebelum membakar jasad, dua tersangka yakni Aulia dan Kelvin sempat berputar-putar di daerah Cidahu.

"Pada adegan ke-60 tanggal 25 Agustus pukul 09.00 WIB, tersangka Aulia dan Kelvin beriringan dan sempat berputar-putar dan sampai di daerah Cidahu, Sukabumi," ujar Argo.

Terpisah, penyidik Panit 1 Jatanras, AKP Effendi juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya saat itu para tersangka belum mengetahui tujuan lokasi tempat mereka akan membakar dua jasad itu hingga masih berputar-putar.

"Keterangan terakhir dia bilang sempat berhenti. Dia sempat mau survei lokasi di Tangerang," ungkap Effendi.

 


Sempat Diberi Obat Tidur Dosis Tinggi

Tersangka Aulia Kesuma saat mengikuti rekonstruksi kasus istri bunuh dan bakar suami serta anak tiri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (9/9/2019). Aulia dan model yang memerankan tersangka Kelvin memeragakan tiga adegan pembakaran korban di dalam mobil. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, Aulia Kesuma juga telah menyiapkan puluhan obat tidur untuk menghabisi nyawa suaminya Edi Candra Purnama alias Pupung alias ECP dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana alias D.

Obat tidur itu digerus lalu dicampur dengan jus tomat kepada para korban.

"AK membeli obat tidur 30 butir Vandres. Ada juga sarung tangan karet dan alkohol. Aksinya dia sudah mencampur dulu jus tomas yang dicampur dengan obat tidur Vandrex 30 butir, digerus, dicampur dalam 3 mug (gelas). Satu utuk ECP, satu D," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kombes Suyudi Ario Seto.

Obat tidur itu ia peroleh dari sebuah warung di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. Di mana dua gelas sudah tersisi obat tidur itu dan satu botol minuman keras.

"Jadi para korban ini sehari-hari sering minum jus tomat. Pada tanggal 23 Agustus kemudian malam hari jam 20.30 WIB, AK beraksi. Gelas yang satu untuk korban D dan satu lagi untuk suaminya dan satu untuk miras. Jusnya yang sudah jadi itu dengan tutupan dan sedotan. Saudara AK minun juga tapi nggak ada campurannya. Kemudian diminum, korban tertidur dikamarnya," beber Suyudi.

Setelah diminum dan korban tertidur pulas akibat dosis yang tinggi, Aulia memanggil dua orang eksekutor berinisial A dan S untuk bantu proses pembunuhan dengan dibekap.

"Setelah tertidur, saudari Aulia Kesuma memanggil A dan S untuk membunuh sesuai rencana dengan membekap, saudara AK dengan menggunakan kain yang dicampur alkhohol, S memegang perutnya (ECP), A memegang kaki, dibekap dengan AK ke mulutnya," ujarnya.

Saat itu, ECP sempat melakukan perlawanan hingga melukai istrinya itu. "Korban saudara ECP sempat memberontak dan mencakar lengan sebelah kanan, ditarik kakinya ke arah ketiak, sehingga korban diduga meninggal di kamar," katanya.

Setelah ECP tewas, para tersangka ini kembali merencanakan untuk menewaskan Dana. Di mana dengan cara yang sama.

"Saat D pulang, dia juga sempat meminum jus tomat yang dicampur obat tidur namun tidak sampai habis. Kemudian, D menuju kamarnya yang berada di lantai 2 rumah. Pada saat itu KV menyusul ke kamar D dan mengajaknya menenggak miras yang sudah dicampur obat tidur," kata Suyudi.

"Naik ke atas sudah disiapkan whiski sama KV dicampur obat tidur. Pukul 04.30 WIB D mabuk dan tertidur, sudah nggak berdaya. Perencanaan kedua KV berikan kode naiklah ke atas S, A dan KV menggunakan kain kuning ini alkohol membekap mulut korban," pungkas Suyudi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya