Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah merumuskan siasat agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak seperti yang diramalkan Bank Dunia, yaitu terjerembab di bawah 5 persen.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dirinya telah menindaklanjuti laporan Bank Dunia mengenai perekonomian Indonesia. Menurutnya, perekonomian Indonesia dipandang lebih kuat di antara negara berkembang lainnya.
"Follow up laporan dia (Bank Dunia) ke Presiden, dia diskusi sama tim mengenai implementasi, karena dia melihat Indonesia itu masih tetap suatu negara yang paling masih kuat di antara negara-negara emerging market," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (9/9/2019).
Baca Juga
Advertisement
Terkait dengan laporan Bank Dunia mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia akan jatuh di bawah 5 persen, Luhut memandang hal tersebut perupakan prediksi saja dan bisa dihindari, jika pemerintah mengeluarkan langkah-langkan antisispasi.
"Iya ada beberapa sekenario-sekenario yang dibuat memang betul tapi Indonesia masih tetap lebih baik dari yang lain. Jadi kalau langkah-langkah yang dibuat sekarang disiapkan pemerintah itu dijalankan dengan baik maka tidak ada alasan kita jatuh di bawah 5 persen," tuturnya.
Menurut Luhut, untuk membuat perekonomian Indonesia tetap membaik pemerintah adalah dengan memangkas peraturan dan rekomendasi yang tidak penting, sehingga dapat menyederhanakan proses investasi di Indonesia.
"Presiden sudah minta itu dipangkas semua. Banyak sekali jadi presiden sekarang akan melakukan, dan sudah mulai ya, rapat-rapat terbatas untuk memeriksa di kementrian-kementerian dimana izin-izin yang dianggap perizinan itu mau dipotong," paparnya.
Dia pun menyebut, rekomendasi yang akan dipangkas adalah rekomendasi impor, sehingga kegiatan pengadaan barang menjadi lebih mudah."Banyak (rekomendasi yang akan dipangkas), misal rekomendasi impor sugar lah, impor ini lah buat apa rekomendasi, kalau impor ya impor," tandasnya.