Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ingin izin bagi nelayan dipermudah dan dijadikan satu kesatuan sehingga terdapat efisiensi penyederhanaan izin nelayan.
Oleh karena itu, ia menyiapkan rencana penyederhanaan dan pemangkasan izin bagi nelayan yang berada di pesisir laut di wilayah setempat.
"Saat ini Pemprov telah membuat tim yang tugasnya mengkaji dan menginvetarisasi perizinan nelayan, baik lewat pusat maupun provinsi agar bisa dipermudah dan disederhanakan sistemnya,” tutur dia, dilansir Antara, Senin (9/9/2019).
Baca Juga
Advertisement
Ia menuturkan, program itu sejalan dengan perintah dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) agar ada penyederhanaan perizinan secara menyeluruh. Ia mengatakan, arahan untuk penyederhanaan perizinan tidak hanya untuk investor , tapi juga perizinan eksisting atau yang sudah ada.
"Yang eksisting ini termasuk perizinan nelayan. Mereka sering mondar mandir di kesyahbandaran untuk mengurus beberapa macam izin dan rekomendasi agar bisa melaut,” kata dia.
Ia juga menginginkan agar izin bagi nelayan dipermudah dan dijadikan satu kesatuan sehingga terdapat efisiensi penyederhanaan izin nelayan.
Ia mengatakan, pengurusannya mulai dari mengurus Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), mengurus perbaruan sertifikat, perizinan kapal dan perizinan lainnya.
"Di pemprov kami sudah buat tim dan sedang melakukan evaluasi penyederhanaan perizinan yang harus dilakukan. Karena izin nelayan ini ada yang di Kementerian Kelautan dan Perikanan, ada juga yang di Kementerian Perhubungan, tapi semua sudah dikomunikasikan,” tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Bakal Uji Coba Aplikasi Deteksi Ikan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan segera uji coba aplikasi berbasis teknologi informasi untuk mendeteksi ikan di laut di tiga kabupaten di Lamongan, Pacitan dan Pamekasan, Jawa Timur.
Aplikasi ini difungsikan oleh nelayan di pesisir laut wilayah setempat. “InsyaAllah dua minggu lagi kami akan uji coba di tiga kabupaten yaitu di Lamongan, Pacitan dan Pamekasan,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, dilansir Antara, Senin, 9 September 2019.
Ia menuturkan, di Kabupaten Lamongan, uji coba akan dilakukan di Brondong. Sedangkan di Pamekasan dilaksanakan di Pasean.
Penggunaan aplikasi android berbasis Global Position System (GPS) untuk mendeteksi keberadaan ikan itu,ia menuturkan, merupakan kerja sama pemerintah provinsi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang diharapkan semakin memudahkan nelayan saat menangkap ikan di laut.
Ia menuturkan, sudah waktunya nelayan diperkenalkan dengan teknologi digital dan informasi untuk menangkap ikan sebab saat ini nelayan mencari ikan masih menggunakan insting, terlebih lautan Indonesia yang luas.
“Tentu waktu nelayan dalam mencari ikan lebih efisien karena bisa mendeteksi sehingga nelayan bisa menentukan titik di mana mereka menebar jala dan menjaring ikan. Lalu, ke mana nelayan harus melaut bisa ditentukan dengan ada aplikasi ini,” tutur dia.
Selain dilakukan uji coba di tiga titik, Kohofifah mengatakan akan ajukan dua titik tambahan di Pancer, Kabupaten Banyuwangi dan Puger di Kabupaten Jember.
"Memang sementara ini masih tiga titik, lalu pengajuan dua titik tambahan. Tapi, selanjutnya akan diperluas di seluruh wilayah pesisir Jawa Timur,” ujar dia.
Advertisement