Jemaah Sakit Terus Dipantau Saat Musim Haji Selesai

Masa operasional ibadah haji di tanah suci secara resmi akan berakhir pada 16 September 2019.

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Sep 2019, 06:00 WIB
Jemaah haji sedang menjalani perawatan di KKHI, Madinah. Darmawan/MCH 2019
Liputan6.com, Madinah

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan jika akan tetap menangani jemaah haji Indonesia yang sakit. Ini meski masa operasional ibadah haji di tanah suci secara resmi akan berakhir pada 16 September 2019. 

Hingga kini, beberapa jemaah haji masih terbaring sakit di Rumah Sakit Arab Saudi. Pemulangan mereka akan tetap menunggu hingga kondisinya pulih.

Seperti dikatakan Kepala Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari. Selama ini, penanganan jemaah sakit pasca operasional haji akan ditangani staf teknis urusan haji yang berada di bawah naungan perwakilan Indonesia di Jeddah.

“Jadi nanti kita akan memberikan data-data, berapa jemaah yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi beserta kondisinya, baik itu yang ada di Madinah, Makkah maupun di Jeddah,” ujarnya, kemarin.

Jauhari mengatakan data ini diberikan agar memudahkan staf teknis untuk melakukan monitor secara berkala untuk mengetahui kondisi jemaah sakit yang tertinggal dari rombongannya.

Ketika jemaah sakit yang tersisa sudah ada yang layak terbang, maka staf teknis haji akan berkoordinasi untuk memastikan kembali apakah kondisi jemaah sudah layak terbang, kemudian memproses kepulangan jemaah tersebut.

“Apakah jemaah tersebut dipulangkan dalam kondisi berbaring dengan menggunakan stretcher case atau duduk,” tuturnya.

 


Visitasi

Sedangkan Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Indro Murwoko memastikan jika jemaah haji yang masih dirawat di RSAS Makkah akan tetap dimonitor oleh tim visitasi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Demikian pula dengan jemaah sakit yang masih dirawat di RSAS yang ada di Jeddah.

“Visitasi tersebut akan tetap dilakukan sampai PPIH bidang kesehatan kembali ke tanah air, yang terjadwal pada tanggal 16, 17 dan 18 September 2019,” ujar dr. Indro dalam keterangan tertulisnya kepada tim Media Center Haji.

“Setelah itu seluruh daftar jamaah yang masih dirawat di RSAS akan diinformasikan ke TUH (Teknis Urusan Haji) untuk memonitor selanjutnya,” imbuh dia.

Kepala Seksi Kesehatan Madinah, dr. Edi Supriatna menjelaskan bahwa hingga tanggal 8 September 2019 pukul 23.00 WAS, jumlah jemaah yang masih di rawat di RSAS Madinah tercatat 53 orang, sedangkan yang masih dirawat di KKHI Madinah ada 26 orang.

Sedangkan jemaah yang masih di rawat di Rumah Ssakit Arab Saudi (RSAS) Makkah berjumlah 48 orang dan yang masih dirawat di KKHI Makkah ada 4 orang dan di RSAS Jeddah ada 5 orang.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya