Jabal Magnet, Berwisata Sambil Menguak Fenomena Alam

Orang Arab menyebut lokasi ini Wadi al-Baidha atau Mantiqa al-Baidha (lembah putih).

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Sep 2019, 09:06 WIB
Jabal Magnet di Madinah.Nurmayanti/Liputan6.com

Liputan6.com, Madinah - Jabal Magnet. Lokasi ini menjadi salah satu wisata favorit yang banyak dikunjungi jemaah haji. Berjarak sekitar 60 kilometer (km) dari Pusat Kota Madinah, butuh sekitar 40 menit untuk mencapainya.

Jalur menuju ke lokasi ini juga tak terlalu sulit. Jalan aspal hitam rata sudah tersedia. Saat menuju ke Jabal Magnet, di sepanjang jalan tampak kebun kurma dan bukit bebatuan. 

Sesuai namanya, banyak yang ingin mendatangi gunung magnet ini karena penasaran dengan fenomena alam yang ada. Jika gunung tersebut memiliki magnet yang sangat besar.

Di mana, jalan yang nampaknya menanjak, bisa membuat kendaraan tetap melaju, kendati mesin dimatikan. Atau bila kendaraan di putar balik, kendaraan akan berjalan mundur.

Meski adapula yang percaya, jika kondisi tersebut terjadi karena sebuah ilusi optik. Di mana lereng Jabal Magnet yang menurun muncul sebagai sebuah wilayah yang lebih tinggi.

Sebenarnya, Orang Arab menyebut lokasi ini Wadi al-Baidha atau Mantiqa al-Baidha (lembah putih). Itu mengacu pada hamparan bukit memanjang yang tampak berwarna putih.

Entah apapun itu,pastinya lokasi ini kini menjadi salah satu tempat wisata yang cukup banyak didatangi. 

Tak heran, banyak pengunjung yang segera membuktikannya sesaat usai tiba di Jabal Magnet.

Seperti Haji asal Indonesia, Muhamad Sutara yang mengaku sengaja datang ke Jabal Magnet karena ingin membuktikan cerita fenomena alam yang terjadi di lokasi ini.

"Benar ternyata di Jabal Magnet ini mobil bisa tertarik mundur maju karena ada tarikan..tadi mobil dilepas rem dan kopling walau muatan berat," ujar warga Pandeglang dari Embarkasi Jakarta 55 ini.

Sutara datang bersama 23 jemaah haji lainnya, termasuk sang istri Nursyifa. Rombongan khusus menyewa mobil untuk sampai ke Jabal Magnet."Kami tahu Jabal Magnet dari saudara," ungkap dia.

 

 

 

 


Fasilitas Hiburan

Jabal Magnet di Madinah.Nurmayanti/Liputan6.com

Saat tiba di ujung dari jalan Jabal Magnet, tampak beberapa tenda khas Arab berdiri. Tempat ini bisa menjadi lokasi istirahat pengunjung.

Minuman seperti teh, kopi hingga susu unta siap dipesan sekedar mengisi perut, di salah satu warung yang ada. Cukup membayar 5 Riyal, susu unta bisa dicoba bagi yang suka.

"Pengunjung banyak datang saat pagi pukul 7 atau 8," ujar pemilik warung bernama Sodik.

 Tak sekedar menikmati Jabal Magnet secara pandangan. Kini, pengunjung bisa mendapatkan hiburan lain.

Berupa tunggangan tradisional hingga modern, yang bisa dicoba untuk sekedar mengelilingi Jabal Magnet secara cepat.

Beberapa warga setempat menawarkan penyewaan tunggangan onta miliknya. Cukup membayar 10 Riyal, pengunjung dibawa merasakan sensasi tunggangan hewan asli gurun.

Atau bila ingin lebih modern, coba saja mengendarai motor ATV. Meski jaraknya tak terlalu jauh, setidaknya bisa merasakan off road di jalanan Jabal Magnet. 

 

 
Jabal Magne di Madinah. Nurmayanti/Liputan6.com

Bagi yang lapar, beberapa tenda menyediakan makanan sesuai yang dipesan. Mau kambing guling hingga nasi khas Arab, sangat mungkin bisa terhidang di meja jamuan.

Selain itu, di lokasi ini pengunjung bisa menyewa kostum-kostum khas Arab Saudi. Mulai dari kostum jubah khas Pangeran Arab hingga kostum putri-putri khas Arab.
 
Pemerintah Arab Saudi tampaknya sudah sadar dengan potensi wisata di Jabal Magnet. Terbukti, tampak sedang dibangun beberapa pertokoan yang saat ini masih dalam proses.  "Ini dibangun sejak 2 tahun lalu," tambah Sodik. 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya