Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Kerja sama ini dilakukan sebagai upaya peningkatan sektor kelautan Indonesia.
Menteri KKP, Susi Pudjiastuti menjelaskan, nota kesepahaman dibangun bersama LIPI yakni menyangkut tentang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan. Sedangkan dengan BNPT sendiri menyangkut srategis pencegahan terorisme di sektor kelautan dan perikanan.
Baca Juga
Advertisement
"Birokrasi memerlukan wadah memerlukan sebuah kertas yang diperlukan bahwa kita mempermudah melakukan penjajakan dengan MoU supaya kita bisa melakukan kerja sama lebih mudah dan tinggal jalan," kata Menteri Susi di Kantornya, Jakarta, Selasa (10/9).
Menteri Susi mengatakan dengan luas laut Indonesia yang begitu besar dan terbuka maka siapa saja bisa masuk ke dalam batas teritorial laut. Oleh karenanya perlu ada kerja sama yang dilakukan dengan lembaga seperti BNPT untuk memperketat masuknya radikalisme hingga terorisme di sektor laut.
"Karena 99,7 persen perbatasan kita adalah laut. Tidak bisa kita pagari tidak bisa kita bentengi. Penting kita menjaganya dengan segala isntrumen baik instasi ke instasi maupun dalam hal koordinasi, pengamanan dari sisi satu komando tidak boleh berbeda-beda. Karena itu akan membuat pintu masuk hal hal tidak kita inginkan seperti radikalisme dan terorisme yang jadi persoalan dunia," jelas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kerja Sama dengan BNPT
Di samping itu, peranan Lembaga LIPI dalam melakukan riset dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampuni juga menjadi penting terhadap sektor perikanan dan kelautan di Tanah Air. Karena, ke depan kehadiran teknologi akan masuk menggantikan banyak tenaga kerja konvensional.
"Bangsa kita sudah harus membangun kekutan kualitas SDM. Bukan cuma kuantitas saja. Persaingan kualitas SDM ini akan menjadi pementu Indonesia dalam memenangkan persiangan global dalam hal SDM, apabila tidak, tidak akan menang," katanya.
Namun dalam pengembangannya, bekal pendidikan dan berbagai prorgam pendidikan yang diberikan pemerintah saja tidak cukup tanpa asupan protein yang tinggi.
"Bagaimana kita memperbaiki SDM? membangun universitas, membuat politeknik membuat tranning, mendidik lembaga riset dan lain sebagainya, tapi apabila SDM kita kurang mendapatkan protein yang cukup kurang masukan omega-nya maka IQ nya akan di bawah rata-rata," kata dia.
"Universitas yang dibangun training yang dibangun akan percuma karena manusia manusia ditarget dengan IQ di bawah 80 ya hanya bisa menjadi one single house global," tandas dia.
Advertisement
Cegah Terorisme
Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Laksana Tri Handoko menyambut baik adanya kerja sama yang dilakukan KKP bersama pihaknya. Ke depan, LIPI akan terus mengembangkan riset-riset yang mendukung sektor kelautan dan juga pengembangan SDM yang berkompeten.
"LIPI berterima kasih dan apresiasi kerja sama KMP untuk memajukan riset kelautan kita di Indonesia. Meskipun ini sudah lama kerja sama dengan KKP. Tapi kita sudah mulai dengan fasilitas dan kembangkan jauh bersama dengan KKP," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mendukung penuh kerja sama awal dengan KKP dalam mencegah masuknya terorisme di sektor laut Indonesia. Pihaknya ke depan juga akan terus berkoordinasi bersama KKP untuk menjaga keutuhan NKRI di wilayah perbatasan laut.
"Sekarang kita lita bu susi selama 5 tahun penertiban luar biasa. Kita liat hasil laut juga luar biasa. Sekarang kami masuk, ke ranah sinegritas untuk pencegahan terorisme di kelautan," tandasnya.