Topan Faxai Menewaskan 3 Orang di Jepang, Transportasi Rusak Parah

Topan Faxai menewaskan 3 orang dan melukai 40 orang, juga mendatangkan malapetaka pada sistem transportasi Tokyo.

oleh Afra Augesti diperbarui 10 Sep 2019, 15:11 WIB
Topan Faxai, yang menyerang wilayah Kanto dari Minggu malam hingga Senin pagi, menggulingkan tiang listrik yang memasok jaringan di sekitar lapangan golf di Ichihara, Prefektur Chiba. (KYODO News Agency)

Liputan6.com, Tokyo - Topan Faxai yang mendarat di dekat Tokyo, Jepang, pada Senin pagi (10/9/2019), dilaporkan menewaskan tiga orang dan melukai sekitar 40 lainnya, serta mempengaruhi sistem transportasi di daerah metropolitan. Demikian menurut laporan Japan Times, Senin (10/9/2019).

East Japan Railway Co., juga dikenal sebagai JR East, telah menangguhkan seluruh jalur di wilayah ibu kota Jepang ketika Topan Faxai menghantam Chiba, tak lama sebelum pukul 05.00 waktu setempat -- salah satu angin ribut terkuat yang pernah tercatat di wilayah Kanto.

Seorang wanita berusia 50-an di Setagaya Ward, Tokyo, tewas setelah terhempas ke dinding di pinggir trotoar karena diterpa angin kencang saat dirinya sedang berjalan. Kamera keamanan menangkap detik-detik perempuan paruh baya ini diterbangkan topan, menurut keterangan polisi.

Selain itu, korban meninggal lain ialah seorang lelaki berusia 87 tahun. Ia meregang nyawa lantaran tertimpa sebuah pohon saat sedang mebersihkan puing-puing rumahnya yang terkena badai, di Otaki, Prefektur Chiba.

Papan nama di dekat Stasiun Kamakura runtuh pada Senin pagi (10/9/2019) setelah Topan Faxai menyerang daerah Kanto. (Kyodo News Agency)

Di pangkalan Yokosuka milik Maritme Self-Defense Force (Pasukan Bela Diri Maritim) di Prefektur Kanagawa, seorang karyawan berusia 47 tahun yang sedang memperbaiki unit pembangkit listrik untuk gedung ini, ditemukan pingsan dan kemudian dikonfirmasi tak bernyawa ketika dibawa ke rumah sakit.

Polisi menyampaikan, dia terlontar oleh embusan angin topan yang kuat dan jatuh dari lantai dua.

Badan cuaca telah memperingatkan bahwa Jepang tengah dan timur (termasuk Tokyo) adalah area yang terdampak Topan Faxai paling parah. Banyak maskapai penerbangan terpaksa membatalkan seluruh jadwal mereka dan beberapa jalan utama juga ditutup.

Pihak berwenang mengeluarkan peringatan evakuasi sukarela kepada lebih dari 390.000 orang, karena ramalan cuaca memprediksi hujan dan angin bisa mencapai proporsi "rekor" di Negeri Sakura.


Dampak Lain

Sebuah jalan di Minato Ward terendam air banjir pada Senin pagi (10/9/2019) setelah Topan Faxai mendarat di kota Chiba, membawa angin kencang dan hujan ke daerah Kanto. (Kyodo News Agency)

Lebih dari selusin orang terluka di Tateyama dan sekitarnya dan 10 lainnya di kota Chiba. Sedikitnya tujuh orang dilaporkan luka-luka di Prefektur Ibaraki, enam lainnya di Prefektur Kanagawa, lima di Prefektur Shizuoka dan satu di Tokyo, kata pihak berwenang setempat.

Pada Senin (10/9/2019) pukul 15.00 waktu Jepang, Topan Faxai dikabarkan berada di atas Pasifik di timur laut Jepang, setelah melewati wilayah Kanto, dan melanjutkan perjalanan ke timur laut dengan kecepatan 30 kilometer per jam --sekitar 140 km sebelah timur kota Iwaki, Prefektur Fukushima.

Topan Faxai memiliki tekanan atmosfer 975 hectopascals di pusatnya dan mengembuskan angin dengan kecepatan hingga 180 kilometer per jam, menurut Meteorological Agency.

Badan cuaca tersebut memperingatkan akan bahaya tanah longsor dan banjir setelah hujan lebat yang dibawa oleh Topan Faxai, serta gelombang panas di seluruh negeri --karena udara hangat yang dibawa bersama dengan topan.

Suhu di Nerima Ward, Tokyo, mencapai 37 derajat Celcius dan 37,9 derajat di Kuwana, Prefektur Mie. Angin dengan kecepatan 209 kilometer per jam dilaporkan melanda di Pulau Kozu, 207 kilometer per jam di kota Chiba, dan 207 kilometer per jam di Bandara Haneda, kata Meteorological Agency.

Sekitar 934.900 rumah di tujuh prefektur (termasuk Chiba, Kanagawa dan Shizuoka) tidak mendapat pasokan listrik untuk sementara waktu karena badai. Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. mengatakan, listrik tidak akan dipulihkan pada Senin di beberapa daerah, termasuk selatan Prefektur Chiba, di mana kerusakan akibat topan sangat luas.

Di kota Kimitsu di Prefektur Chiba, dua menara baja untuk saluran transmisi yang menyediakan daya bagi sekitar 100.000 pelanggan, dikatakan telah runtuh.


Transportasi Terganggu

Perancah yang runtuh di dekat tempat parkir di Bandara Haneda di Tokyo pada Senin pagi (10/9/2019) setelah daerah Kanto dihempas Topan Faxai pada hari sebelumnya. (Kyodo News Agency)

Central Japan Railway Co., juga dikenal sebagai JR Central, memulai layanan shinkansen sekitar pukul 07.40 waktu setempat setelah otoritas membersihkan reruntuhan yang menghalangi antara stasiun Tokyo dan Odawara di Tokaido Shinkansen Line. Pihak perusahaan juga mengurangi layanan antara Tokyo dan Shin-Osaka.

Selain itu, sebuah pohon tumbang ke saluran listrik yang berada di antara stasiun Shinagawa dan Osaki di Tokyo dan alarm di persimpangan kereta api di Jalur Yokosuka juga dirusak oleh topan, menurut JR East.

Di Stasiun Tokyo, orang-orang mengantri ketika Tokaido Shinkansen kembali beroperasi. Di Stasiun Hamadayama di Jalur Inokashira di ibu kota Suginami, antrean mengular lebih dari 100 meter pada pukul 09.00 waktu Jepang.

Menurut kantor berita NHK, kuota penumpang untuk Stasiun Ikebukuro dibatasi sementara waktu.

Dalam kurun 24 jam hingga Senin pagi, Topan Faxai membawa lebih dari 440 milimeter curah hujan ke kota Izu di Prefektur Shizuoka, dengan 109,0 mm turun dalam satu jam di pagi hari.

Hingga pukul 18.00 pada Selasa esok, Topan Faxai diperkirakan membawa 150 mm curah hujan ke wilayah Tohoku di timur laut.

Ini adalah kesembilan kalinya topan tersebut mendarat di Prefektur Chiba sejak Jepang mencatat pendaratan terakhir yang serupa pada Agustus 2016.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya