Cinta Ditolak, Pisau Menghunjam

Istilah "cinta ditolak, dukun bertindak", tidak berlaku bagi jejaka Bandung, RG. Karena cintanya ditolak, justru dia tega menyakiti sang pujaan hati dengan sebilah pisau.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 11 Sep 2019, 03:00 WIB
Kapolsek Sumur Bandung Komisaris Ari Purwantoro menunjukkan barang bukti yang diamankan dari pelaku penusukan siswi SMK di Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Tersangka penusukan seorang siswi SMK di Bandung, ZP (16), berhasil diamankan satuan reserse kriminal Polsek Sumur Bandung, Selasa (10/9/2019). Pelakunya adalah RG (22). Dia menusuk ZP diduga karena dilatari kisah cinta tak terbalas.

Di hadapan petugas, RG mengaku tega menusuk korbannya menggunakan sebilah pisau.

"Kejadiannya pada Selasa pagi sekitar pukul 07.30 pada saat korban sedang memfotokopi buku pelajaran, setelah itu orang yang diduga sebagai tersangka langsung mendekati korban dan menusuk rusuk sebelah kanan," ujar Kapolsek Sumur Bandung Komisaris Ari Purwantoro.

Menerima informasi penusukan siswi dari pihak sekolah, jajaran reskrim Polsek Sumur Bandung langsung bergerak ke tempat kejadian perkara.

"Ternyata tidak jauh dari sekolah korban, pelaku masih ada. Dia bekerja di salah satu kedai kopi yang tak jauh dari TKP," ujarnya.

Petugas, lanjut Ari, langsung meringkus pelaku dan menggelandang tersangka ke Mapolsek Sumur Bandung untuk penyidikan. Berdasarkan pemeriksaan, terungkap bahwa motif tersangka melakukan penusukan karena penolakan cinta wanita dambaannya.

"Pelaku mengejar terus korban. Menurut pengakuannya perkenalan sudah lama, sejak korban masih duduk di bangku SMP. Pelaku terus memantau gerak-gerik yang bersangkutan dan pernah bertemu beberapa kali dan cintanya ditolak," ujar Ari.

Atas perbuatannya, pelaku diancam dengan Pasal 351 KUHP junto Pasal 80 No 17 UU Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara 15 tahun.

Simak Video Pilihan Berikut Ini


Berkenalan di Instagram

Tersangka penusukan kepada siswi SMK di Bandung mengakui perbuatannya. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Pelaku dan ZP bukanlah teman lama. Menurut pengakuan pelaku, dirinya dan korban sudah saling mengenal sejak tahun lalu.

"Teman nongkrong saya adalah teman dia (korban). Teman saya ini kasih tahu Instagram-nya dia, lalu saya follow," kata RG.

Setelah mengikuti akun Instagram ZP, pelaku selalu mengecek Instastory akun ZP. Suatu hari, ZP membagikan story Instagram bahwa ia tengah berada di sebuah bioskop di Jalan Braga, Kota Bandung.

"Saya langsung mendatanginya ke Braga. Di sana kami mengobrol selama hampir 40 menit," ujarnya.

Sepulangnya dari Jalan Braga, pria yang bekerja sebagai pelayan di kedai kopi itu langsung mengirim pesan pada ZP via akun Instagram. Namun, bukannya direspons, Instagram RG malah diblok oleh wanita pujaannya itu.

Tak hanya itu, pelaku mengklaim bahwa korban pernah mengolok-olok dirinya lewat akun Instagram ZP.

"Dia bilang ada seseorang follow. Dia jelek, mukanya seram. Itu maksudnya ke saya," kata RG yang mengetahui unggahan tersebut lewat akun Instagram temannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya