Lukaku Lega Bisa Bermain di Bawah Asuhan Conte

Sebelum bergabung dengan Inter Milan, Antonio Conte sudah lama menginginkan Romelu Lukaku.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2019, 06:20 WIB
Pelatih Inter Milan Antonio Conte memeluk Romelu Lukaku usai menang tas Lecce pada laga pertama Serie A 2019/2020 di Stadio Giuseppe Meazza, Senin (26/8/2019). Antonio Conte mencatatkan debut manis usai mengantarkan Inter Milan melibas tim promosi Lecce 4-0. (AP Photo/Luca Bruno)

Liputan6.com, Turin Keputusan Romelu Lukaku meninggalkan Manchester United (MU) sepertinya sudah tepat. Striker asal Belgia itu mengaku sangat senang bisa bekerja di bawah asuhan Antonio Conte.

Pelatih berusia 50 tahun itu menang sudah lama sekali mengincar jasa Lukaku. Ia pernah menginginkannya saat masih di Juventus, tepatnya sekitar tahun 2013 silam.

Conte juga sempat mengejarnya ketika ia menangani Chelsea. Ia ingin Lukaku menggantikan Diego Costa.

Sayangnya saat itu Lukaku malah melewatkan kesempatan itu. Ia justru memilih gabung dengan Jose Mourinho di Manchester United.

Pada musim 2019-20 ini, keduanya akhirnya berjodoh. Setelah berusaha dengan ngotot, Inter akhirnya sukses mendatangkan Lukaku dari MU.

Lukaku akhirnya mengaku merasa senang bisa bermain di bawah asuhan Conte. Hal tersebut ia ungkapkan setelah mencetak satu gol dan satu assist bagi timnas Belgia saat melawan Skotlandia.

"Akhirnya saya bekerja dengan Conte, seorang Pelatih yang sudah lama menginginkan saya," serunya usai laga seperti dilansir Football Italia.

“Nerazzurri memiliki grup yang bagus, sama seperti di tim nasional ini. Saya mencetak gol yang bagus dan kami sangat berbahaya saat melakukan serangan balik," ujar Lukaku.

"Penting bahwa tim bermain seperti ini. Kami menunjukkan konsentrasi dan intensitas, dan kami mencetak beberapa gol bagus," ucapnya.

 


Soal Rasisme

Pemain Inter Milan, Romelu Lukaku saat menjalani sesi latihan taktik dan kebugaran jelang menghadapi Cagliari di Suning Training Centre, Sabtu (28/8/2019) waktu setempat. Doc: Inter Milan

Striker berusia 26 tahun ini sebelumnya sempat mengalami pelecehan rasial di markas klub Cagliari. Saat itu ada sekelompok fans lawan yang menirukan suara monyet ketika ia akan mengeksekusi penalti.

Lukaku mengaku ia kecewa dengan adanya aksi tersebut. Ia lantas menuding aksi seperti itu terjadi karena otoritas Serie A mendiamkannya saja.

Striker kidal ini kemudian ditanya terkait aksi tersebut. "Saya hanya mengatakan beberapa kata saja, tapi kata-kata itu sangat kuat. Semua orang memahaminya," jawabnya.

"Serie sudah bergerak. Saya harap UEFA dan FIFA yang berikutnya ikut bergerak," ujarnya penuh harap.Romelu Lukaku saat ini sudah bermain sebanyak dua kali bagi Inter Milan. Ia juga sudah menyumbangkan dua gol.

Sumber asli: Football Italia

Disadur dari Bola.net (Penulis Dimas Ardi Prasetya, Published 10/09/2019)

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya