Punya Visi Berbeda, Apa yang Diusung Arif-Doni untuk Duduki Kursi Panas PSSI?

Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi mencalonkan diri sebagai caketum-cawaketum PSSI untuk periode berikutnya pada Kongres PSSI 2 November nanti.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 10 Sep 2019, 20:59 WIB
Deklarasi CEO Nine Sport Inc dan Bandung Premier League, Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi untuk maju dalam bursa calon ketua umum PSSI di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (9/9/2019). (Bola.com/Muhammad Adiyaksa).

Liputan6.com, Jakarta - Nama baru muncul dalam persaingan menuju kursi puncak alias ketua umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Mengusung 'paket muda', Arif Putra Wicaksono dan Doni Setiabudi, siap berjibaku mengajak para voters agar memilih mereka dalam kongres PSSI, 2 November 2019.

Pasangan yang menyebut dirinbya ABDI alias Arif Bersama Doni Independen ini bersiap menebar optimistis bagi pengembangan sepak bola Tanah Air. Tak heran jika mereka bersiap tempur dengan kandidat lain.

Sebelum Arif - Doni, sudah mencuat terlebih dulu nama pasangan Mochammad Iriawan dan Cucu Sumantri, yang memiliki visi khusus. Walhasil, kemunculan dua paket tersebut bakal memberi warna tersendiri, karena mereka punya banyak visi yang berbeda, sehingga publik berharap akan muncul pemimpin yang bisa mengubah wajah PSSI menuju titik yang lebih baik.

Khusus pasangan Arif - Doni, ada beberapa terobosan khusus, yang menggambarkan spirit anak muda guna memajukan persepakbolaan nasional. Satu di antaranya adalah skema pembangunan sepak bola menuju standar FIFA Club Licensing.

Program FIFA Club Licensing bukan barang baru bagi dunia sepak bola. Realisasi ide ini muncul pada akhir 2016. Isinya adalah pengembangan sepak bola, khususnya di level klub, yang harus sesuai dengan standar FIFA Club Licensing, seperti keamanan stadion, pengalaman fans dan rencana pengembangan sepak bola usia dini.

Penjabaran poin dari model FIFA Club Licensing, jika mengacu pada handbook FIFA Club Licensing, memiliki lima area. Mereka antara lain sporting criteria, infrastructure criteria, personel and administrative criteria, legal criteria dan financial criteria. Lima area kriteria tersebut menjadi program yang harus terealisasi agar bisa memenuhi FIFA Club Licensing tersebut.

Menurut Arif - Doni, program ke arah sana bukan hal mudah ketika nantinya mendapat kesempatan memimpin PSSI. Namun, mereka yakin langkah penunjang yang mereka aplikasikan dalam bentuk tujuan lain bisa menjadi pendorong.

 


Investasi Asing

Arif Putra Wicaksono, CEO Nine Sport. berniat maju untuk pemilihan Ketua Umum dalam Kongres PSSI. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Maklum, Arif - Doni memiliki program menuju emas PSSI di AFF 2022 dengan materi muda. Selain itu, mereka juga berencana mendatangkan pelatih ternama, yang juga eks timnas Belanda, Frank de Boer.

Arif - Doni menjelaskan, dalam langkah menuju FIFA Club Licensing, mereka bersiap dengan dua skema pembiayaan, yakni investasi asing dan peruntukan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Khusus poin awal, Arif - Doni mengungkapkan, sudah ada perusahaan Eropa yang tertarik membiayai pembangunan beberapa stadion di Indonesia. Saat ini, perusahaan tersebut sedang mengerjakan dua venue Piala Dunia 2022, yakni Stadion Khalifa dan Stadion Al Janoub.

Sementara itu, unsur pembiayaan internal akan mendapat treatmen, yakni asistensi dan supervisi, dari klub Eropa. Artinya, jika dari sisi finansial klub-klub di Indonesia sudah lebih baik, akan cepat masuk ke kritera penerapan FIFA Club Licensing.

"Jika semua berjalan baik, 1 atau 2 tahun FIFA Club Licesning klub-klub di Indonesia akan menyamai Thailand dan Jepang. Artinya, Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah," sebut Arif.

Secara khusus, Arif memiliki visi tersendiri tentang prestasi timnas. Berlatar bisa menggunakan jasa Frank de Boer, program 3 tahun menuju AFF 2022 bersama timnas U-18 akan menuai hasil. Metode yang menjadi pilihan adalah pemusatan latihan jangka panjang.

 


Tak Sabar

Arif optimistis, rangkaian program tersebut akan menempa para pemain muda Indonesia, dan meraih gelar. "Sejalan dengan itu, kami memersiapkan agar anak-anak muda itu bisa mendapat kontrak profesional di Eropa, terutama kala berusia 18 tahun," tegas CEO Nine Sport tersebut.

Berkaca dari rancangan jenjang visi serta program Arif - Doni, publik sepak bola Indonesia tak sabar menunggu Kongres PSSI, yang satu di antara agendanya adalah memilih Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum periode 2020 - 2024. Sekali lagi, selain Arif - Doni, ada pasangan Mochammad Iriawan - Cucu Sumantri yang membawa visi tak kalah menarik.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya