Kisah Haru Sopir Ambulans yang Bawa Anaknya Setelah Tenggelam di Pantai

Kisah haru sopir ambulans yang bawa anaknya sendiri setelah tenggelam di pantai.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 11 Sep 2019, 10:55 WIB
Ilustrasi ambulans. (Sumber YouTube screencapture)

Liputan6.com, Jakarta Punya pekerjaan yang harus siap siaga setiap saat menjadi tantangan dan resiko tersendiri bagi orang yang memiliki profesi tersebut. Seperti pekerjaan jadi petugas pemadam kebakaran, tim medis, bahkan relawan bencana. Meski menyita banyak waktu, tenaga serta pikiran, nyatanya masih ada banyak orang yang menikmati pekerjaan tersebut. 

Salah satu profesi yang mungkin jarang terpikirkan oleh kebanyakkan orang yaitu menjadi sopir ambulans. Pekerjaan tersebut selain harus sigap saat membelah keramaian kendaraan di jalanan, juga harus selalu siap saat menerima panggilan telepon darurat bagi yang membutuhkan.

Namun, bagaimana jika saat menerima panggilan telepon tersebut berasal dari anggota keluarganya sendiri? Itulah yang dialami dan dirasakan oleh salah satu sopir ambulans di Malaysia ini. Beberapa saat setelah menerima panggilan lewat telepon dari istrinya, ia langsung merasakan panik dan segera melaju dengan mobil ambulansnya karena khawatir dengan keadaan anaknya.


Anaknya Tenggelam di Pantai

Ilustrasi Gambar Pantai.

Mazlan Mohammad adalah seorang sopir ambulans. Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Rabu (11/9/2019) ia menerima panggilan darurat yang ternyata berasal dari istrinya sendiri. Istrinya mengatakan dengan gelisah bahwa anak mereka tenggelam di dekat Pasir Panjang, Pulau Betong saat ia tengah berjaga di Rumah Sakit Balik Pulau.

Kejadian yang menimpa pria berusia 50 tahun pada hari Minggu (8/9/2019) lalu itu membuat dirinya lebih merasa "panik" dari biasanya saat mengendarai mobil ambulansnya. Mazlan dan rekan-rekannya bergegas ke tempat kejadian.

Sampai di lokasi kejadian, Mazlan mendapati anaknya dalam keadaan tak sadarkan diri. Ia bersama personel darurat lainnya dengan cepat mulai bekerja dan mulai melakukan beberapa tes bantuan pernapasan untuk menyadarkan kembali putranya. Namun, sudah terlambat.


Memancing dan Jatuh Tergelincir

Ilustrasi (iStock)

Kejadian tersebut berawal dari putra Mazlan yang  berusia 23 tahun itu sedang memancing bersama adik laki-lakinya di dekat pantai di Pasir Panjang, Pulau Betong pada hari Munggu (8/9/2019). 

Pasir Panjang memang menjadi  tempat yang populer bagi para pemancing untuk menangkap ikan karena pantai berbatu ini terkenal akan banyaknya ikan kerapu. Supt A.Anbalagan, OCPD Distrik Barat Daya mengatakan bahwa pria muda yang bernama Mohammad Husaini ini dilaporkan tergelincir dan jatuh di pantai berbatu tersebut, dikutip dari World of Buzz.

Kami percaya dia menyelinap di batu sambil melemparkan umpannya ke laut. Dia mengalami cedera kepala tetapi penyebab kematiannya tenggelam." ucapnya. 


Membawa Jenazah Anaknya

Ambulans. (Ilustrasi: trbimg.com)

Mazlan Mohammad kemdian membawa tubuh putranya yang tak bernyawa kembali ke Rumah Sakit Balik Pulau. Pihak medis lalu melakukan post-mortem untuk mengidentifikasi secara spesifik penyebab kematian, yang sejak itu diklasifikasikan sebagai kematian mendadak.

Mazlan yang biasanya mengemudikan ambulans untuk menyelamatkan nyawa orang lain dan berusaha memberikan bantuan medis setiap hari. Sayangnya, ia tidak bisa melakukan hal yang sama untuk putranya karena dia harus kehilangan putranya secara langsung. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya