Petani Tak Perlu Khawatir akan Perkembangan Produk Tembakau Alternatif

Untuk rokok elektrik, daun tembakau dapat diekstraksi menjadi cairan.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 11 Sep 2019, 09:44 WIB
Aris Sandi, petani tembakau di Desa Jatiguwi, Kabupaten Malang di depan hasil panennya (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah asosiasi di industri produk tembakau alternatif menyatakan kehadiran produk, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, tidak serta merta akan menyingkirkan keberadaan para petani tembakau.

Dengan adanya produk tembakau alternatif yang kini sudah beredar luas di publik, justru turut membuka peluang terhadap upaya keberlangsungan usaha para petani tembakau.

Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Aryo Andrianto, menjelaskan salah satu bahan yang digunakan pada produk tembakau alternatif adalah tembakau. Untuk rokok elektrik, daun tembakau diekstraksi menjadi cairan. Sementara produk tembakau yang dipanaskan, tetap menggunakan tembakau sebagai bahan baku utama.

“Kami ingin menyampaikan kepada rekan-rekan petani tembakau bahwa kehadiran produk tembakau alternatif adalah untuk diversifikasi produk tembakau yang memberikan nilai tambah dalam perekonomian. Nilai tambah ini tidak hanya bagi negara dalam penerimaan cukai dan terbukanya lapangan kerja baru, tapi juga menjaga eksistensi para petani tembakau dengan menyerap hasil produksinya,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (11/9).

Dengan terus bertumbuh pesatnya industri produk tembakau alternatif, Aryo optimistis, para petani tembakau turut merasakan dampak positifnya. Karena itu, Aryo berharap adanya sinergi berkelanjutan antara pelaku usaha dan petani tembakau untuk terus meningkatkan industri yang baru berkembang ini.

"Kami berharap dapat terus menjalin kerja sama dengan rekan-rekan petani tembakau agar dapat memberikan nilai tambah secara bersama-sama. Kami juga meminta dukungan dari rekan-rekan petani tembakau agar industri baru ini terus berkembang,” tegas dia.

   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemanfaatan Akar dan Batang Tembakau

Para petani tembakau di lahan perkebunan mereka di Desa Jatiguwi, Kabupaten Malang (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Vaporizer Bali, Gede Agus Mahartika, menambahkan jajarannya juga sudah menyiapkan rencana untuk menyerap akar dan batang tembakau dari petani. Rencana ini diperkuat dengan uji coba pemanfaatan akar dan batang tembakau oleh asosiasi rokok elektrik di Indonesia.

“Jadi termasuk akar dan batangnya sekarang bisa dimanfaatkan. Karena, selama ini akar dan batang tembakau kerap dibuang oleh petani,” kata dia.

Dengan bisa dimanfaatkannya akar dan batang tembakau, Gede melanjutkan, para petani bisa menjualnya kepada para pelaku usaha produk tembakau alternatif.

Tentunya, penjualan akar dan batang tembakau akan menambah pemasukan bagi para petani. “Selama ini akar dan batang tembakau kan dibuang, otomatis itu jadi sumber pendapatan baru buat petani. Jadi petani tembakau enggak usah cemas,” tegasnya.

Pendiri dan Ketua Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik, Achmad Syawqie, pun sependapat dengan Aryo dan Gede. Menurut dia, harga tembakau yang diserap oleh industri produk tembakau alternatif akan lebih tinggi dibandingkan dengan industri rokok konvensional.

“Kalau ingin meningkatkan pendapatan saudara-saudara kita mari memulainya. Pemerintah harus membina mereka sehingga produk ini aman,” ucap dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya