Anaknya Menjadi Korban Rasisme, Ibu Striker Chelsea Menangis

Striker Chelsea, Tammy Abraham menuturkan sang ibu sempat menangis usai dirinya menjadi bahan ejekan rasis.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 11 Sep 2019, 22:00 WIB
Pemain Chelsea Tammy Abraham (kanan) (AP Photo/Frank Augstein)

Liputan6.com, London - Striker Chelsea, Tammy Abraham punya cerita sedih yang dialami sang ibu. Menurut striker berusia 21 tahun itu, sang ibu sempat menangis usai dirinya mendapat perlakuan rasis.

"Saya ingat berbicara dengan ibu saya dan dia emosional. Dia menangis," ujar Abraham seperti dilansir Squawka.

Ejekan bernada rasis didapat Abraham usai ia gagal mencetak gol penalti saat Chelsea melawan Liverpool di partai Piala Super Eropa bulan lalu. Lewat sosial media, beberapa orang mengejek Abraham dengan nada rasis.

Meski hanya lewat media sosial, Abraham mengatakan dampak ejekan rasis itu sangat signifikan. Ia menuturkan, ejekan itu paling berpengaruh kepada ibunya.

"Anda tahu, dia hanya berpikir: Kenapa dia? Kenapa dia? Jelas sangat tidak enak melihat putra Anda diejek," kata Abraham.

Tammy Abraham mulai naik ke tim senior Chelsea pada musim ini. Manajer Chelsea, Frank Lampard memberinya kans menjadi striker utama The Blues menggantikan Gonzalo Higuain yang dilepas.

 


Karakter Kuat

Tammy Abraham (AFP/Ian Kington)

Abraham menuturkan, ejekan rasis itu sejatinya tak terlalu berpengaruh baginya. Itu karena ia telah melalui momen-momen yang lebih emosional.

"Bagi saya, saya selalu berkarakter kuat. Itu (ejekan rasisme, red) tidak terlalu berdampak bagi saya. Tetapi itu bisa berdampak bagi orang yang tidak punya karakter seperti saya," kata Abraham.


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya