Fokus Desain Batik, Lilis Chandra Kirana Sempatkan Garap Album Musik

Lilis Chandra Kirana berjuang untuk bisa melahirkan album perjuangan bersama para sahabatnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2019, 05:00 WIB
Lilis Chandra Kirana. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Lilis Chandra Kirana masih sempat berkarya di tengah kesibukannya sebagai desainer batik. Kegiatannya sebagai penyanyi dan seniman terus dijalaninya sembari berinovasi.

Geliat industri musik romantis dan percintaan Tanah Air, kerap diwarnai oleh lagu-lagu bernuansa mellow. Lilis Chandra Kirana pun berjuang untuk bisa melahirkan album perjuangan bersama para sahabatnya.

Mereka adalah Jay Kondang In yang lebih dikenal sebagai musisi dan presenter, Barry Prabu yang dikenal sebagai aktor laga, dan Mayor AL Erick Mahardika.

Didorong rasa prihatin dengan semakin pudarnya lagu nasional di masyarakat, dikemaslah lagu-lagu bertema nasionalis yang diaransemen lebih ringan menjadi sebuah mini album.

”Ada tujuh lagu dalam album terbaru saya,” ujar Lilis Chandra Kirana saat launching album lagu perjuangan “Bintang Kirana” dan pagelaran karya-karya busananya di Dapur Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan.


Untukmu Indonesia

Lilis Chandra Kirana. (Ist)

Berjudul Untukmu Indonesiaku, album tersebut lahir setelah melihat anak-anak tak mengenal lagu kebangsaan lagi. Padahal, lagu-lagu tersebut cukup menarik dan menjadi inspirasi.

”Banyak anak-anak yang tidak tahu lagu perjuangan. Dan ini sangat miris,” katanya.

Dari niatan itu, Lilis mengumpulkan sejumlah lagu perjuangan yang dijadikan album terbarunya. Lagu-lagu tersebut di antaranya adalah "Indonesia Pusaka", "Terimakasihku", "Sepasang Mata Bola", "Kulihat Ibu Pertiwi", "Rayuan Pulau Kelapa", "Tanah Airku", dan "Desaku".

”Lagu-lagu itu saya yang pilih,” jelas Lilis.


Ahli Waris Lagu

Lilis Chandra Kirana. (Ist)

Tak mau ke belakangnya ada masalah dengan hak cipta lagu-lagu tersebut, Lilis dan teman-teman musikusnya menelusuri pemilik dan ahli waris lagu tersebut.

“Kita telusuri, bahkan ada salah satu lagu yang memang sulit kita mencarinya sampai ke Bandung, bahkan ke Jogja,” ceritanya.

Syuting videoklip pun dilakukan dengan mengangkat kain batik nusantara hasil kreasinya di lokasi lokasi wisata yang menonjolkan keindahan Indonesia. Proses syuting ini juga sebagai wujud syukur dan nasionalisme mereka yang begitu mencintai bangsa Indonesia ini.

Lilis dan sahabat-sahabatnya berharap dengan niat tulusnya me-launching album lagu perjuangan agar anak-anak zaman sekarang tetap mencintai budaya sendiri di tengah maraknya budaya asing.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya