Liputan6.com, Jakarta - Hasil lelang proyek pembangunan Jakarta International Stadium di Taman BMW atau yang dikenal sebagai Stadion BMW, Jakarta Utara yang memenangkan konsorsium Wijaya Karya (Wika) Gedung-Jaya Konstruksi-PT Pembangunan Perumahan (PP) diprotes oleh pihak konsorsium lawan, yakni Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya.
Salah satu sorotan dari konsorsium Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya adalah penawaran harga Kerja Sama Operasi (KSO) dari pihaknya yang lebih murah dibandingkan KSO antara Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PT PP.
Adapun KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya menawarkan harga Rp 3,78 triliun. Sedangkan penawaran harga KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PT PP adalah sebesar Rp 4,08 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi kasus tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, gugatan terhadap hasil lelang merupakan hal biasa yang sering terjadi dalam suatu proyek infrastruktur di lingkungan Kementerian PUPR.
"Itu proses yang ada di dalam Perpres, memungkinkan untuk disanggah. Ndak masalah, nanti tinggal mereka meneliti lagi sanggahannya benar atau tidak," ujar dia di Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Dia juga menjelaskan, pemenang tender Stadion BMW pun tidak harus selalu yang menawarkan harga KSO termurah. Aturan tersebut disebutnya sudah tercantum dalam regulasi yang ada.
Lebih lanjut, Menteri Basuki turut mengomentari soal tudingan konsorsium Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya yang memprotes posisi Wika Gedung sebagai perusahaan yang memimpin KSO pesaing. Padahal, perseroan tidak diundang mengikuti lelang, sementara yang diundang adalah induk usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Menurutnya, pihak konsorsium lawan diperbolehkan untuk membahas perkara tersebut dalam gugatannya. "Kalau semula memang Wika Gedung ya enggak apa-apa. Tapi kalau tadinya Wika terus jadi Wika Gedung, itu juga menjadi bahan untuk dibahas di dalam sanggahan itu," sambungnya.
Namun begitu, Menteri Basuki meminta agar seluruh pihak bersabar menunggu hasil penyelidikan yang tengah berlangsung. "Oiya. Kalau kita ada beberapa yang disanggah ternyata betul, batal (keputusan lelang). Sanggahan ternyata tidak betul, jalan terus," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lahan Digugat, Pembangunan Stadion BMW Terus Berlanjut
Direktur Proyek Jakarta Propetindo (Jakpro) Iwan Takwin menyatakan, pembangunan Stadion BMW Jakarta terus berlannjut. Masalah sengketa lahan yang tengah dihadapi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan PT Buana Permata Hijau (BPH), sama sekali tidak mengganggu proses pembangunan.
"Kan jelas pemberitaan dari Pak Gubernur pembangunan jalan terus. Jadi kita jalan terus,” tutur Iwan saat dihubungi wartawan, Kamis (16/5/2019)
Ia menjelaskan, lahan yang sedang disengketakan lebih kepada sisi utara dari stadion BMW. Selain itu, pembangunan fisik memang belum dilakukan, namun pihaknya telah melakukan penimbunan.
Kemudian, tes kedalaman pondasi atau soil test juga tengah dilakukan untuk memastikan dimensi pancang dari bangunan dan mengukur tinggi keamanan banjir.
"Harus tahu secara teknis kedalaman pondasinya, kondisi tanahnya, kondisi kekuatan tanahnya," tuturnya.
"Artinya nanti habis itu kita baru mulai pekerjaan fondasi," imbuh Iwan.
Advertisement