Stafsus Presiden Paparkan Bukti Jokowi Serius Bangun Papua

Lenis memuji sejumlah program yang dicanangkan pemerintahan Jokowi.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 11 Sep 2019, 18:48 WIB
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani (Sumber: Instagram/@Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya menampik anggapan bahwa provinsi Papua diabaikan pada era pemerintahan Jokowi. Dia justru menilai, pemerintahan saat ini sangat perhatian dengan Papua.

"Kalau ada orang bicara ketidakadilan Papua, itu bohong, saya pelakunya, saya selalu dampingi Pak Presiden. Era Jokowi keadilan sudah mulai ditegakan," ujar Lenis di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).

Lenis tak sembarang bicara. Ucapannya tersebut berdasarkan pengalaman pribadinya.

"Kampung saya ada di perdalaman perjalanan kami ke sekolah kalau berangkat jam 6 pagi, paling pulangnya jam 5 sore. itu juga jalan kaki. Tapi kalau lihat sekarang tadinya jalan kaki sekarang pakai mobil,” ucap dia.

Lenis juga memuji sejumlah program yang dicanangkan pemerintahan Jokowi. Diantaranya menyamakan harga BBM di Papua dengan di daerah-daerah lain.

"Tadinya BBM di Wamena mahal tapi tiba-tiba diturunkan, harga sama dengan Jawa. Terus beras pokoknya semua program pemerintah masuk di pedalaman,” ucap dia.

Begitu pun dengan pembangunan infrastruktur. Jokowi serius membenahi Jalan-Jalan di Papua. Contohnya dari Jayapura hingga Wamena. Kemudian Nabire ke Sorong dan Manokwari.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Serius Bangun SDM

Lenis Kogoya dan Risma di rumah dinas Wali Kota Surabaya (Sumber: Instagram/surabaya)

Lenis mengatakan, Jokowi juga serius membangun Sumber Daya Alam (SDM) di Papua. Setiap tahunnya ada 1.500 anak-anak Papua yang di sekolahkan secara gratis ke Manado.

"Sekarang 1.500 hingga 1.600 pertahun jumlah sekarang adalah 20.300 anak Papua beasiswa semua dari Kementerian langsung makan, biaya kos semua hidupnya ditanggung pemerintah pusat,” ujar dia.

Lenis menyampaikan Pemerintah Indonesia sudah hadir ditengah-tengah rakyat Papua. Buktinya Ajudan Presiden banyak orang Papua. Apalagi di setiap kementerian di situ ada banyak orang Papua.

"Ada penerimaan CPNS semua Kementerian termasuk istana ada penerimaan khusus di istana anak papua banyak dulu kami tidak bisa mau masuk aja setengah mati tapi saya sekarang staf khusus,” ujar dia.

"Target saya lima, sepuluh dan ke depan, manusia di Papua kuliatasnya setara jadi tidak ada yang mengatakan Papua ketinggalan jadi pemerintah sudah hadir,” dia menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya