Liputan6.com, Jakarta - Presiden Indonesia ke-3, BJ Habibie dikabarkan wafat hari ini, Rabu (11/09/2019) pukul 18.05 WIB. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh putra sang negarawan, Thareq Habibie.
Tentu, hal ini jadi pukulan berat bagi masyarakat Indonesia yang mengenang Habibie sebagai negarawan yang dicintai. Bahkan, Timor Leste sampai membuat jembatan yang dinamai dengan jembatan BJ Habibie.
Advertisement
Jembatan yang berada di Desa Bidau Sant'ana, Dili ini telah diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, tepatnya pada 29 Agustus 2019 lalu.
"Saya ditugasi Presiden Joko Widodo untuk mewakili Indonesia memenuhi undangan Presiden Timor Leste menghadiri 20 tahun Jajak Pendapat Timor Leste. Terkait peresmian jembatan di Dili dengan nama B.J. Habibie, ini merupakan kehormatan bagi Pemerintah Indonesia dan khususnya Bapak BJ Habibie," kata Menteri Basuki dalam sebuah keterangan resmi, Jumat (30/8/2019).
Jembatan ini memiliki panjang 540 meter, lebar 8 meter 2 jalur dan dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Timor Leste dengan anggaran USD 3,9 juta.
Adapun sebelumnya, bentuk kerja sama Indonesia-Timor Leste yang telah terbangun antara lain berupa pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Timor Leste.
Sejumlah pelatihan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan Pemerintah Timor Leste, diantaranya pelatihan rehabilitasi dan rekonstruksi konstruksi jalan, program dan budgeting, serta pelatihan tenaga teknik operasional untuk operator buldozer dan alat-alat berat.
Sejak 2010, sejumlah proyek infrastruktur di negara tersebut dibangun dengan melibatkan perusahan konstruksi Indonesia, baik berstatus BUMN maupun swasta nasional. Antara lain pembangunan jaringan irigasi Raibere, Jembatan Soebada, Jalan Tibar-Gleno, Comoro Powerplant, Gedung Perdana Menteri, Bandara Oecusse, dan ETO Tower.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sosok BJ Habibie di Mata Menko Luhut
Kabar duka datang dari Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Presiden ke-3 Republik Indonesia ini meninggal di usia 83 tahun. Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019. Kabar tersebut disampaikan Thareq Habibie.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengaku sedih atas kepulangan sosok Bapak Dirgantara tersebut. Di mata Luhut, BJ Habibie merupakan sosok pemimpin yang baik.
BACA JUGA
"Saya punya kesan yang sangat baik dengan beliau. Dia seorang pemimpin yang sangat baik dan jujur hatinya juga tulus dan sayasangat sedih," katanya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Tak kuasa menahan kesedihan, Mantan Menko Polhukam tersebut menyampaikan duka cita mendalam kepada Presiden ke-3 tersebut. Dengan segera, dia pun sontak meninggalkan urusan di kantornya, untuk melayat ke RSPAD Gatot Subroto.
"Turut berduka cita atas meninggalnya BJ Habibie," kata Luhut.
Sebelumnya, Presiden ke-3 RI ini sempat dirawat di Jerman setelah mengalami kebocoran klep jantung.
Kabar kesehataannya yang menurun membuat sejumlah tokoh negeri ini mengunjungi BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto.
Advertisement
Putra BJ Habibie: Bapak Meninggal karena Gagal Jantung dan Menua
Presiden ke-3 RI BJ Habibie wafat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Dia mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB setelah menjalani perawatan selama beberapa hari.
Kabar meninggalnya BJ Habibie disampaikan putranya, yaitu Thareq Kemal di RSPAD, Jakarta.
"Kenapa meninggal saya katakan gagal jantung. Karena sudah menua, organ melemah dan tidak kuat lagi," kata Thareq dalam jumpa persnya.
"Jantungnya menyerah," imbuh dia.
Thareq menyebut, tim dokter sudah melakukan tindakan yang terbaik untuk ayahnya, BJ Habibie. BJ Habibie meninggal dalam usia 83 tahun.