Liputan6.com, Madinah - Kantor Urusan Haji (KUH) sudah membentuk tim pemulangan untuk mengurusi jemaah haji yang masih dalam perawatan di Arab Saudi.
Jemaah haji sakit tetap dalam pantauan meski operasional haji 1440H/2019M hampir selesai. Kloter terakhir jemaah haji Indonesia akan kembali ke Tanah Air pada 15 September.
Advertisement
Ketua PPIH Arab Saudi yang juga Konsul Haji KUH KJRI Jeddah Endang Djumali mengatakan, jemaah yang belum bisa pulang karena sakit, tetap akan mendapat perawatan. Jika dinyatakan layak terbang oleh rumah sakit, maka akan dipulangkan.
Menurutnya, KUH sudah membentuk tim pemulangan untuk jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi.
"Kita menunggu catatan medis dari rumah sakit. Jika rumah sakit menilai jemaah sudah bisa diterbangkan, kita akan koordinasi dengan maskapai untuk pemulangan," ujar Endang, seperti dikutip Rabu (11/9/2019).
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat masih ada 27 jemaah haji yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Sebanyak 100 jemaah masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi atau RSAS.
"Jemaah tidak perlu khawatir. Selama masih dirawat, rumah sakit akan terus jamin pengobatan," sambungnya.
Tanggung Jawab Maskapai
Kasi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti Dasril menambahkan pemulangan jemaah haji sampai ke tanah air menjadi bagian dari kontrak kerjasama penerbangan dengan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Menurutnya, kedua maskapai ini bertanggung jawab mengantar jemaah haji sakit, baik pada masa operasional maupun pasca operasional haji.
Jemaah sakit yang mendapat izin penerbangan saat operasional haji masih berlangsung, kata Eda akan diantar sampai embarkasi. Apabila embarkasi jemaah tersebut sudah selesai operasionalnya, maka jemaah diantar ke embarkasi terdekat.
"Adapun untuk jemaah haji sakit yang dipulangkan pasca operasional, akan diantar sampai provinsinya masing-masing," tandasnya.
Advertisement