Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari BJ Habibie. Presiden ke-3 Indonesia tersebut tutup usai pada sore ini setelah mendapatkan perawatan intensif selama beberapa hari terakhir.
Duka dari kepergian BJ Habibie ini juga dirasakan oleh kalangan pengusaha. Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, meskipun Habibie bukan murni seorang pengusaha, namun demikian ayah dari Ilham Akbar dan Thareq Kemal Habibie ini memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi.
"Pak Habibie, meskipun bukan pengusaha, namun memiliki jiwa inovasi dan intrapreunership yang tinggi. Tekad dan cita-cita beliau bisa menjadi tauladan yang luar biasa dalam melihat prospek usaha," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Shinta, di saat orang lain tidak pernah memikirkan prospek industri penerbangan, BJ Habibie sudah melihat peluang bahwa industri tersebut akan sangat dibutuhkan di dalam negeri, terutama dalam membangun konektivitas negara kepulauan
"Saat orang lain tidak ada yang berpikir tentang pentingnya industri teknologi di dalam negeri, beliau mencoba menanamkan fondasi. Ini semua terbukti, teknologi dan inovasi adalah industri yang memiliki prospek sangat cerah," kata dia.
Menurut Shinta, jika BJ Habibie lahir dan besar di masa sekarang, maka tidak bisa dibayangkan begitu banyaknya inovasi yang aman dilahirkan dalam rangka memasuki era industri 4.0.
"Kita butuh dan sangat butuh orang-orang yg berpikiran seperti beliau, khususnya di dunia usaha. Berani berpikir dan bertindak di luar kebiasaan dgn perencanaan dan perhitungan yang logik. Dan apa yang sudah beliau lakukan untuk negeri ini menunjukan kecintaannya yang luar biasa, hal itu menjadi tauladan bagi kita semua. Beliau adalah sosok inspiratif untuk semua kalangan," tandas Shinta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nama BJ Habibie Terukir di Timor Leste
Presiden Indonesia ke-3, BJ Habibie dikabarkan wafat hari ini, Rabu (11/09/2019) pukul 18.05 WIB. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh putra sang negarawan, Thareq Habibie.
Tentu, hal ini jadi pukulan berat bagi masyarakat Indonesia yang mengenang Habibie sebagai negarawan yang dicintai. Bahkan, Timor Leste sampai membuat jembatan yang dinamai dengan jembatan BJ Habibie.
Jembatan yang berada di Desa Bidau Sant'ana, Dili ini telah diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, tepatnya pada 29 Agustus 2019 lalu.
"Saya ditugasi Presiden Joko Widodo untuk mewakili Indonesia memenuhi undangan Presiden Timor Leste menghadiri 20 tahun Jajak Pendapat Timor Leste. Terkait peresmian jembatan di Dili dengan nama B.J. Habibie, ini merupakan kehormatan bagi Pemerintah Indonesia dan khususnya Bapak BJ Habibie," kata Menteri Basuki dalam sebuah keterangan resmi, Jumat (30/8/2019).
Jembatan ini memiliki panjang 540 meter, lebar 8 meter 2 jalur dan dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Timor Leste dengan anggaran USD 3,9 juta.
Adapun sebelumnya, bentuk kerja sama Indonesia-Timor Leste yang telah terbangun antara lain berupa pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Timor Leste.
Sejumlah pelatihan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan Pemerintah Timor Leste, diantaranya pelatihan rehabilitasi dan rekonstruksi konstruksi jalan, program dan budgeting, serta pelatihan tenaga teknik operasional untuk operator buldozer dan alat-alat berat.
Sejak 2010, sejumlah proyek infrastruktur di negara tersebut dibangun dengan melibatkan perusahan konstruksi Indonesia, baik berstatus BUMN maupun swasta nasional. Antara lain pembangunan jaringan irigasi Raibere, Jembatan Soebada, Jalan Tibar-Gleno, Comoro Powerplant, Gedung Perdana Menteri, Bandara Oecusse, dan ETO Tower.
Advertisement