Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dunia Rabu, 11 September 2019 di RSPAD, Jakarta.
Slot 120 Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, akan menjadi tempat peristirahatan terakhir putra asal Parepare kelahiran 25 Juni 1936 itu, tepat hari ini Kamis (12/9/2019).
Advertisement
BJ Habibie akan dimakamkan berdampingan dengan istri tercinta Hasri Ainun Besari atau Ainun Habibie.
Rencananya, BJ Habibie akan dimakamkan pada pukul 13.30 WIB dengan prosesi upacara pemakaman yang akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
BJ Habibie meninggal dunia pada pukul 18.05 WIB di RSPAD Jakarta, Rabu kemarin. Anak sulung Habibie, Thareq Kemal mengatakan bahwa sang ayah telah berpulang karena menderita gagal jantung dan faktor usia yang menua.
Sementara itu, hingga kini banjir doa dan turut berbelasungkawa untuk Habibie terus mengalir deras di media sosial. Salah satunya datang dari keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sang menantu, Annisa Pohan, turut mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya sosok BJ Habibie. Ada satu pesan yang dia kenang dari almarhum, Habibie berpesan kepadanya agar senantiasa menemani Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Kepadanya, Habibie juga mengaku siap meninggal dunia kapan saja karena sang istri, Ainun sudah menunggunya.
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Rabu, 12 September 2019:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. BJ Habibie Meninggal Dunia, Annisa Yudhoyono: Beliau Siap Dipanggil...
Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih dikenal dengan BJ Habibie meninggal dunia, Rabu (11/9/2019) di RSPAD, Jakarta.
Menurut sang anak Thareq Kemal Habibie, BJ Habibie meninggal pada pukul 18.03 WIB. Ayahandanya wafat karena menderita gagal jantung dan menua.
Indonesia kehilangan lagi tokoh pentingnya. Semua berduka. Salah satunya adalah istri Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, Annisa Pohan. Melalui akun Instagramnya @annisayudhoyono, Annisa mengucapkan rasa duka mendalam.
Dia pun terkenang dengan nasihat yang disampaikan oleh BJ Habibie. Kala itu ketika sang mertua, Ani Yudhoyono meninggal dunia, Habibie berpesan kepadanya agar senantiasa menemani Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
"Masih terkenang nasehat beliau untuk selalu menemani Pepo dan jangan pernah membiarkan Pepo sendiri setelah ditinggal Memo, dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman hidupnya." kata Annisa.
Tak hanya itu, menurut Annisa, BJ Habibie juga mengaku siap meninggal dunia kapan saja karena sang istri, Ainun sudah menunggunya.
Advertisement
2. Presiden ke-3 RI BJ Habibie Wafat
Presiden ke-3 RI BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu, 11 September 2019. Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan memimpin upacara pemakaman Habibie.
"Besok Insya Allah upacara dipimpin Bapak Presiden. Mohon doanya agar persiapan bagus dan almarhum semoga khusnul khatimah," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kemensetneg Jakarta.
Sebelumnya, kabar Habibie meninggal dunia disampaikan Thareq Kemal, putra sulung Habibie di RSPAD Jakarta. BJ Habibie meninggal dunia pada pukul 18.05 WIB.
Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebut bahwa Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019.
Ia ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
3. Keluarga Asih Tak Percaya, Anaknya Jadi Korban Pesugihan Teman Dekat
Damiri (39) adik Asih (45) mengaku tak percaya kakak pertamanya menjadi korban pembunuhan. Terlebih motif pembunuhan itu diduga sebagai tumbal pesugihan.
Asih dibunuh oleh teman lama kerjanya yakni OV (40) yang dibantu rekannya (40). JAsadnya ditemukan di semak-semak di kawasan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, 24 Agustus lalu.
"Keluarga enggak percaya aja kalau Asih meninggal karena dijadiin tumbal pesugihan sama temennya," kata Damiri saat berbincang dengan Merdeka.com di kediamannya, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 10 September 2019.
Damiri menjelaskan, kondisi jasad Asih saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak utuh. Karena hanya beberapa bagian saja yang tersisa saat keluarga melihat jasadnya.
Sementara, sang Masem (63) mengaku dapat mengenali jasad korban dari perhiasan yang dipakai oleh Asih dan dari bagian tangannya.
Advertisement
