Liputan6.com, Jakarta Tahun 1962, BJ Habibie kembali ke tanah air dari Aachen, Jerman untuk merayakan Lebaran. Dia terkejut ketika teman masa kecilnya Ainun sudah berbeda dengan terakhir kali mereka bertemu.
"Kok, gula jawa sudah jadi gula pasir?" kata BJ Habibie kala itu, seperti dikutip dari "The True Life of Habibie: Cerita di Balik Kesuksesan" karya A. Makmur Makka pada Kamis (12/9/2019).
Advertisement
Memang, di masa remaja Habibie pernah berkomentar soal kulit Hasri Ainun Besari yang saat itu berusia 16 tahun. Kala itu, perempuan yang kelak menjadi istri dari pria yang akrab disapa Rudy itu memang gemar berenang. Aktivitas itu membuat kulitnya terlihat lebih hitam.
Rudy sempat berkomentar soal kulit Ainun saat itu. Namun hal tersebut malah membuat Ainun tersentak. Ternyata, ada perhatian yang tak ia sadari selama ini dari teman kecilnya itu.
Kepada Wangasadinata Wiratman, salah satu teman sekolahnya, Habibie muda pernah mengakui ketertarikannya pada Ainun.
"Wah cakep itu anak, si item gula Jawa," ujarnya pada waktu itu, seperti diungkap Wiratman dalam "Kesan-kesan Mengenai Pak Habibie Sebagai Teman Seangkatan" di tahun 1986.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Sempat Terpisah Oleh Maut Namun Disatukan Lagi Olehnya
Keduanya dipertemukan kembali dalam kejadian yang telah diceritakan di atas. Dari situ, benih-benih cinta mulai tumbuh dan berkembang.
Habibie dan Ainun menikah tanggal 12 Mei 1962 di Bandung lalu menghabiskan waktu bulan madu di Yogyakarta dan Bali. Mereka juga tak lama-lama berpacaran.
Di 2010, keduanya dipisahkan oleh maut. Ainun Habibie meninggal dunia karena kanker ovarium di Jerman. Namun di 2019, maut jugalah yang mempersatukan keduanya. Habibie yang telah melalui hidupnya sebagai Presiden ketiga Republik Indonesia itu menyusul belahan jiwanya ke keabadian.
Melanie Subono, salah seorang cucu Habibie mengatakan bahwa meski berduka, namun dia juga bahagia akhirnya mereka berdua dipersatukan kembali.
"Kebayang di otak gue, Eyang lagi sama Eyang Ainun, jadilah Habibie Ainun bersatu lagi dengan khasnya," kata Melanie di Kuningan, Jakarta, Rabu malam.
Demikianlah kisah cinta Habibie dan Ainun yang sempat terpisah oleh maut namun disatukan kembali olehnya. Karena cinta dan kematianlah yang memberikan arti sesungguhnya kehidupan.
Advertisement