Aduan Malaysia ke FIFA soal Kerusuhan Suporter Timnas Indonesia Berjumlah 18 Halaman

PSSI kini menanti sanksi yang bakal dijatuhkan AFC-FIFA atas insiden kerusuhan suporter Timnas Indonesia saat menjamu Malaysia di SUGBK, 5 September 2019.

oleh Aning Jati diperbarui 12 Sep 2019, 14:10 WIB
Suporter Timnas Indonesia turun ke lapangan ketika melawan Malaysia saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). (Bola.com/Peksi Cahyo)
Suporter Timnas Indonesia turun ke lapangan ketika melawan Malaysia saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Kuala Lumpur - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi mengirimkan laporan aduan perihal kerusuhan suporter Timnas Indonesia kepada AFC. Insiden tersebut terjadi saat Timnas Indonesia menjamu Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis malam (5/9/2019).

Pada pertandingan pertama Grup G putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia itu, suporter Malaysia dan bahkan terselip sang Menpora, Syed Saddiq, menerima perlakuan tak menyenangkan dari oknum suporter Timnas Indonesia.

Suporter tim Harimau Malaya mendapatkan lemparan batu, botol, hingga bom asap baik di dalam maupun luar stadion. FAM tak tinggal diam dengan insiden itu.

Induk organisasi sepak bola Malaysia itu menilai PSSI gagal menjamin keselamatan tim, ofisial, hingga rombongan suporter yang melakoni away ke Jakarta. Padahal, hal ini sudah menjadi perhatian sebelum pertandingan.

Selain kepada AFC, FAM akan melanjutkan laporannya ke FIFA. Langkah itu dilakukan FAM pada Selasa malam (10/9/2019). Seperti dilansir dari Berita Harian, Sekjen FAM, Stuart Ramalingam, menjelaskan surat aduan FAM ke FIFA itu setebal 18 halaman tentang kerushan suporter Timnas Indonesia.

Tak hanya berupa dokumen tertulis, laporan ke FIFA juga disertai bukti-bukti lain. "FIFA sudah menerima laporan dari pengawas pertandingan dan pejabat keamanan. Laporan atau aduan yang kami buat, untuk melengkapi, yang mungkin belum mereka terima dari pengawas pertandingan," ujar Stuart.

"Kami juga sertakan bukti, antara lain link video dan foto insiden, baik di dalam maupun luar stadion," lanjutnya.

"Bukti itu kami peroleh dari beberapa sumber, termasuk yang beredar di media sosial. Kami percaya FIFA dan AFC akan membuat keputusan terbaik sesuai evaluasi mereka berdasarkan bukti yang tersedia," imbuh Stuart.


Menanti Sanksi

TNI mengevakuasi suporter Malaysia karena serangan dari suporter Timnas Indonesia saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Belum diketahui kapan keputusan FIFA-AFC itu akan turun. Namun, kemungkinan besar Indonesia, dalam hal ini PSSI, akan menerima sanksi denda serta sanksi lain yang belum diketahui bentuknya.

Di sisi lain, FAM juga pernah mengalami nasib serupa, yakni terkena sanksi akibat ulah suporter. Pada September 2015, suporter Timnas Malaysia meluapkan kekecewaan saat laga kualifikasi Piala Dunia 2018 kontra Arab Saudi di Stadion Bukit Jalil.

Dampaknya, FIFA menghukum FAM dengan sanksi denda mencapai 40 ribu francs swiss (Rp566,3 juta) dan menggelar satu pertandingan internasional tanpa penonton.

Sumber asli: Berita Harian

Disadur dari Bola.com (Penulis Aning Jati / Editor Rizki Hidayat, Published 12/09/2019)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya