Cerita Ko-Pilot Pesawat Gatotkaca N250 tentang Sosok Habibie

Kapten Esther Gayatri merupakan salah satu pelayat yang datang ke rumah duka Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII, Blok L XV Kav 5, Kuningan, Jakarta Selatan.

oleh Ika Defianti diperbarui 12 Sep 2019, 12:15 WIB
Kapten Esther Gayatri usai melayat BJ Habibie. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Liputan6.com, Jakarta - Kapten Esther Gayatri merupakan salah satu pelayat yang datang ke rumah duka Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII, Blok L XV Kav 5, Kuningan, Jakarta Selatan.

Esther bukanlah kapten biasa. Sebab dia merupakan perempuan pertama sebagai ko-pilot prototipe Gatotkaca N250 pada Agustus 1995. Dia menyebut saat itu mendapatkan dukungan penuh dari Habibie.

BJ Habibie merupakan sosok seperti orangtuanya sendiri di matanya. Karena itu, pilot lulusan Swayer School of Aviation di Phoenix, Amerika Serikat mengaku kehilangan sosok Habibie.

Mengingat 34 tahun lalu, dia sempat tidak diterima di sejumlah perusahaan. Akhirnya Esther muda bertemu dengan Habibie.

"Beliau seorang visioner, karena surat keputusannya dan saya masih simpan bahwa Ester diterima di posisi Test Pilot di PT Nurrtanio. Padahal itu saya masih baru," kata Esther, Kamis (12/9/2019).

Esther mengaku bertemu terakhir dengan BJ Habibie sekitar tiga tahun yang lalu selepas pulang pendidikan di Kanada. Saat bertemu pun Habibie seringkali memberikan sejumlah nasihat kepadanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bicara soal Pembuatan Pesawat R80

Kapten Esther Gayatri usai melayat BJ Habibie. (Liputan6.com/Ika Defianti)

Seperti soal keselamatan dalam menguji coba pesawat. Pada pertemuan terakhir tersebut keduanya juga sempat membahas mengenai ide pembuatan pesawat R80.

"Saya mendapat berkat banyak hal dari beliau, dan beliau juga menasihatkan mengenai test flight pesawat-pesawat," ucap dia.

Untuk diketahui, nama Esther sempat populer kembali pada 2017 karena melakukan uji coba pada pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Sementara itu, di lokasi karangan bunga membanjiri kediaman BJ Habibie hingga memenuhi Jalan Patra Kuningan.

Beberapa di antara terpampang nama-nama besar seperti Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesdan, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, hingga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Presiden ke-3 RI BJ Habibie wafat pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019. Sang putra, Thareq Kemal Habibie menyebut, tim dokter RSPAD sudah berbuat yang terbaik.

"Tim dokter sudah berbuat terbaiknya, tidak bisa dibuat apa-apa lagi, mohon doanya," kata Tahreq dalam konferensi pers di RSPAD, Selasa (11/9/2019).

BJ Habibie wafat dalam usia 83 tahun. Dia merupakan tokoh intelektual yang menjadi Presiden ke-3 RI. Habibie wafat karena gagal jantung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya