Upacara Serah Terima Jenazah BJ Habibie, Ketua MK Minta Doa

Ketua MK berharap keluarga yang ditinggalkan bisa menerima kepergian BJ Habibie dengan tabah, tawakal, dan ikhlas.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 12 Sep 2019, 12:52 WIB
Pekerja menggali makam Presiden ke-3 RI BJ Habibie di TMP Kalibata, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Makam Habibie bersebelahan dengan sang istri tercinta, Ainun Habibie. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Presiden ke-3 RI BJ Habibie diserahkan kepada negara untuk dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Upacara penyerahan jenazah dipimpin oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.

Dalam sambutannya, dia menyampaikan BJ Habibie meninggal pada Rabu, 11 September 2019 pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, karena sakit.

"Dalam penuh rasa belasungkawa ini, saya atas nama pemerintah dan yang hadir di sini menyampaikan dukacita sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum. Kepada seluruh hadirin, marilah kita panjatkan doa atas kehadiran Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, semoga kesalahan dan dosa almarhum diampuni dan amal baktinya diterima Allah," kata Anwar rumah duka BJ Habibie, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).

Dia berharap, kepada keluarga yang ditinggalkan bisa menerima kepergian BJ Habibie dengan tabah, tawakal, dan ikhlas.

"Kita sebagai umat beragama yang percaya kekuasaannya, kita sadari bahwa kepergian almarhum sudah jadi keputusan dan kehendak Allah," kata dia.

"Sesuai firman Allah, apabila datang ajal manusia, maka tidak dapat dimajukan dan dimundurkan walau sesaat," kata dia.

Anwar juga berterima kasih kepada semua pihak yang memberi bantuan, sehingga upacara persemayaman BJ Habibie berjalan lancar. "Dengan ini diserahkan dari keluarga ke negara, maka selanjutnya diberangkatkan ke Kalibata untuk dimakamkan secara militer," kata Anwar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya