Menteri Susi Ingin BUMN Punya Lemari Es Raksasa di Setiap Provinsi

Menteri Susi ingin Perinus dan Perindo jadi Bulog perikanan Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2019, 14:00 WIB
Menteri KKP, Susi Pudjiastuti saat berbicara pada talkshow Mari Jaga Laut Masa Depan Bangsa di Hall B JCC, Jakarta, Sabtu (6/4). Menteri Susi menghimbau masyarakat, khususnya komunitas pecinta laut untuk terus menjaga keberlangsungan kehidupan di laut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) untuk menjaga suplai ikan untuk masyarakat. Dua perusahaan pelat merah ini diharapkan menjadi 'Bulog' di sektor perikanan.

Upaya menjaga ketersediaan pasokan ikan bagi masyarakat, lanjut Susi, bisa dijalankan misalnya dengan membangun sarana penampungan ikan di setiap provinsi.

"Sudah saatnya Perindo, Perinus itu di setiap Provinsi itu punya cold storage 5.000 ton," kata dia, di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Hal ini, kata Susi merupakan pekerjaan rumah alias PR bagi manajemen Perindo maupun Perinus. "Musim beli tampung. Membuat kartel bisnis untuk menjaga suplai protein cukup untuk anak-anak bangsa. Jadi Bulog-nya ikan. Itu PR Dirut Perindo dan Perinus," ujarnya.

Tak hanya Perindo dan Perinus. Susi juga meminta PT Pos Indonesia untuk masuk dalam rantai suplai perikanan. Misalnya terlibat dalam distribusi ikan di Indonesia.

"PT Pos harus juga terjun. Jangan hanya kirimkan kertas saja. Kirimkan ikan kemana-mana. Fish by mail. Terobosan-terobosan semacam itu dimungkinkan dan platform digital itu dimungkinkan. Anda bisa bekerja dengan aplikasi dengan apa saja," tandas Susi Pudjiastuti.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menteri Susi: Harga Ayam dan Daging Mahal, Ayo Makan Ikan!

Menteri KKP, Susi Pudjiastuti saat meresmikan 'Pandu Laut Nusantara', Jakarta, Minggu (15/7). Susi mengatakan, gerakan ini akan membuat semacam jambore, pendidikan berenang, menyelam, merawat, menjaga, dan mencintai laut. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan pentingnya konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia. Sebab ikan merupakan salah satu sumber protein yang berguna bagi kecerdasan.

"Indonesia ini harus banyak makan ikan. Kalau tidak IQ-nya nanti rendah," kata dia, di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Karena itu, upaya untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan oleh masyarakat Indonesia harus terus dilakukan.

"Jadi kita harus mempromosikan anak-anak kita, saudara-saudara kita, semua anak-anak bangsa ini makan ikan," ujar dia.

Apalagi, lanjut Susi, saat sumber protein hewani lain seperti ayam dan daging sapi dijual dengan harga yang mahal. Di tengah masalah ini, ikan adalah pilihan tepat karena murah dan mudah.

"Ayam mahal, kita tidak tidak independen karena F1 belum kita kuasai. Masih tetap tergantungan. Budidaya juga tetap membutuhkan ikan untuk fish meal-nya dari laut," jelas Susi.

"Sapi apalagi mahal, juga impor. Jadi ikan itu akan jadi bagian yang penting untuk negara ini," imbuhnya.


Menteri Susi Klaim Proses Perizinan di KKP Sudah Baik

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberi keterangan pers tumpahan minyak di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis (1/8/2019). Tumpahan minyak diduga munculnya gelembung gas di anjungan YY sumur YYA-1 milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengklaim bahwa proses perizinan di lingkungan kementeriannya sudah cukup baik dan mudah. Bahkan, kata dia sudah tidak ada lagi para pengusaha yang mengeluhkan masalah perizinan.

"(Pengusaha masih mengeluhkan?) Tidak ada, semua sudah online," kata dia di Jakarta, seperti ditulis Rabu (11/9).

Menteri Susi mengatakan, dengan perizinan secara online yang dilakukan di lingkungan kementeriannya, maka semakin memudahkan para pengusaha untuk proses izin. Tak sampai di situ, pelonggaran yang diberikan para pengusaha pun sejauh ini juga sudah cukup optimal.

"Sekarang sudah online, udah mudah. Asing sudah tidak boleh masuk, kelonggaran yang luar biasa itu. Kalau ada, berarti ada yang tidak benar di dokumen mereka," jelas Menteri Susi.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pengusaha mengeluhkan sulitnya mengurus Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI). Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Koperasi Mina Sumitra, Darto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya