Liputan6.com, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengenang Baharudin Jusuf Habibie atau BJ Habibie sebagai sosok yang visioner.
Dwi mengatakan, Presiden ke-3 Indonesia ini merupakan sosok yang konsisten dengan visi misinya, dalam memajukan perkembangan teknologi di Indonesia.
"Kita pernah bertemu beliau beliau menyampaikam visit misinya, kalau kita lihat orangnya sangat visioner dan perjuangannya luar biasa," kata Dwi, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dwi melanjutkan, Habibie merupakan penyejuk mempertahankan persatuan Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), saat gejolak politik di dalam negeri sedang memanas.
"Ditambah lagi saat terakhir ketika gejolak politik yang waktu itu sempat memanas beliau secara konsisten berfirkirnya hanya satu NKRI," tuturnya.
Menurut Dwi, BJ Habibie merupakan seorang nasionalis, membuka penerapan demokrasi yang sesungguhnya sehingga bisa dirasakan hingga saat ini.
"Beliau orang yang nasionalisnya tinggi mendorong ke arah kedewasaan demokrasi," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berkat BJ Habibie, Indonesia Setara dengan China hingga Jepang
Meninggalnya Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie mengundang banyak duka bagi seluruh masyarakat Indonesia dan dunia kedirgantaraan internasional.
Banyak jasa yang sudah dibuat oleh pria yang banyak mengenyam pendidikan di luar negeri, khususnya di German tersebut. Di Indonesia, Habibie mengenalkan Indonesia dengan teknologi pada era 1980-an.
BACA JUGA
Tak dipungkiri, Habibie menjadi Bapak Dirgantara Indonesia. Berbagai karyanya menjadikan industri kedirgantaraan Indoensia diakui dunia. Sebut saja, N250 Gatot Kaca, CN 230 hasil rancangannya bersama CASA, N219 Nurtanio dan yang akan diproduksi dalam waktu dekat R80.
Dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, saat ini negara-negara asia yang mmapu merancang dan membuat pesawat sendiri hanya Jepang, China dan Korea Selatan.
Berkat BJ Habibie pula, Indonesia kini sejajar dengan negara-negara besar di Asia dalam hal industri kedirgantaraan.
Bahkan, melalui perusahaan yang dulu diorbitkannya, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini bernama PT Dirgantara Indonesia (Persero) kini menjadi perusahaan yang menyuplai beberapa komponen pesawat Airbus.
Advertisement