Pengusaha Ajukan Nama Calon Menteri ke Jokowi, Ini Daftarnya

Menteri ekonomi harus sosok yang diyakini oleh pasar mampu menjawab berbagai tantangan permasalahan ekonomi ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2019, 15:48 WIB
Lomba Agustusan di Istana Presiden (Sumber: Instagram/sekretariat.kabinet)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk selektif dalam memilih figur yang akan ditunjuk sebagai menteri di bidang ekonomi. Sebab posisi-posisi tersebut akan menjadi sorotan investor.

Ketua umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia DKI Jakarta (HIPPI), Sarman Simanjorang menyebutkan begitu diumumkan susunan baru kabinet Jokowi jilid II pada bulan depan, pasar akan langsung merespons positif atau negatif tergantung sosok-sosok yang mengisi jabatan menteri di bidang ekonomi.

"Kalau kementerian yang lain itu tidak terlalu disorot oleh pasar," kata dia, saat ditemui di acara diskusi bertajuk Harapan Pengusaha Pada Kabinet Ekonomi Jilid II, di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Respons pasar tersebut akan terlihat dari kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan juga kondisi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD).

Oleh sebab itu, menteri-menteri ekonomi harus sosok yang diyakini oleh pasar mampu menjawab berbagai tantangan permasalahan ekonomi ke depan. Terlebih dalam kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini.

Selain itu, kriteria lain yang diharapkan adalah menteri-menteri ekonomi terpilih nanti harus dapat menjawab tantangan tersebut supaya ekonomi Indonesia tidak akan terpuruk.

"Itu yang menjadi indikator kita sehingga apa yang disampaikan pak presiden misal menteri-menteri yang betul-betul memiliki eksekutor yang cepat dan tepat, manajerial yang baik. Memiliki suatu jiwa nasionalisme yang tinggi, punya kerjasama yang baik," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ego Sektoral

Suasana saat Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/4). Jokowi juga meminta proyek strategis yang dimulai pada 2017 untuk segera diselesaikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, sosok menteri tersebut harus dapat mematahkan ego sektoral antar kementerian dan lembaga yang masih terlihat di 5 tahun pertama kepemimpinan Jokowi.

"Menjauhkan ego sektoral karena yang kita tahu bahwa kadang-kadang masih yang namanya motto kalau bisa dipersulit untuk apa dipermudah ini kan masih kita lihat sampai saat ini. Tapi ke depan itu dengan di era globalisasi revolusi industri 4.0 ini kan semua itu akan terhapus," ujarnya.

Kemudian, melihat kondisi saat ini yang sudah serba digital, sosok Menteri pun dituntut untuk kreativ agar kebijakan yang dihasilkan tidak ketinggalan jaman.

"Yang memiliki kompetensi di bidangnya, mampu bekerja sama, memiliki kreativitas dalam arti kata bahwasanya tantangan kita di era 4.0 ini pasti akan setiap saat berbeda pasti akan bersaing. Artinya kan harus ada kreativitas menteri untuk melakukan terobosan-terobosan baru, itu paling penting," ujarnya.

Dengan demikian, jika semua kapasitas tersebut terpenuhi, sosok menteri diharapkan dapat betul-betul menjadi eksekutor yang baik di lapangan atas semua arahan presiden.

"Makanya kita harapkan betul-betul menteri yang punya visi yang betul-betul mampu menterjemahkan apa yang diinginkan Presiden dengan juga apa yang diharapkan oleh presiden, implementasinya di lapangan oleh menteri-menteri dari kabinet baru itu nanti," ujarnya.

 


Nama dari Pengusaha

Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin sidang kabinet paripurna yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan tengah) dan jajaran menteri Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/8). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia pun mengaku pihaknya telah mengajukan beberapa nama yang dinilai mampu mengisi jajaran kabinet ekonomi Jokowi pada Jilid II tersebut. Nama-nama tersebut merupakan ketua dari asosiasi-asosiasi pengusaha di Indonesia.

Nama-nama tersebut diantaranya Ketua Umum DPP HIPPI, Suryani Motik, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani, Ketua umum APINDO, Hariyadi Sukamdani dan Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya