Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri upacara pemakanan Presiden ke-3 RI BJ Habibie pada Kamis, (12/9/2019).
Khofifah pun membagikan kenangannya ketika bertemu BJ Habibie pada 1993. Saat itu, Khofifah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Khofifah bersama BJ Habibie diskusi rencana pembangunan lima tahun (Repelita), pembangunan pesawat. Khofifah mengingat kalau diskusi bersama BJ Habibie hingga mencapai dua jam, sedangkan pertanyaan yang disampaikan hanya 3-5 menit.
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, dari diskusi tersebut, Khofifah menilai, sosok BJ Habibie memiliki pikiran yang out of the box dan mengenalkan pendidikan yang mendasarkan iman, takwa, serta ilmu dan teknologi.
"Ilmu pengetahuan teknologi dan iman dan takwa menyatu, ada sentuhan-sentuhan dari lahirnya, ada skill sentuhan batiniah itu terintegrasi,” ujar Khofifah saat wawancara di stasiun televisi swasta, Kamis pekan ini.
Khofifah mengatakan, BJ Habibie juga sudah menginisiasi kebutuhan teknologi sehingga saat ini masyarakat juga merasakan layanan umum yang murah dan cepat. Tak hanya itu, BJ Habibie juga menginisiasi zona ekonomi eksklusif Batam pada 1973. Zona ini juga diharapkan untuk pusat pertumbuhan ekonomi.
Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) meninggal dunia pada Rabu 11 September 2019. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu meninggal akibat penyakit yang dideritanya. Informasi mengenai BJ Habibie meninggal dunia disampaikan putra Habibie, Thareq Kemal. Diketahui, BJ Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.