Liputan6.com, Utah - Jika berkunjung mendekati Castleton Tower atau Castle Rock, Anda akan disuguhkan sebuah formasi batu setinggi 400 kaki dekat Moab, Utah. Daerah itu sangat sepi.
Tumpukan batu bernama Castleton Tower ini, memiliki getaran dari energi yang dihasilkan oleh gempa bumi, gelombang laut, perkotaan, kereta api dan lalu lintas jalan.
Advertisement
Sekelompok ahli geologi di Universitas Utah, serta beberapa pemanjat tebing berhasil menemukan bahwa batu itu juga memiliki suara.
Para peneliti, yang dipimpin oleh ahli geologi bernama Jeffrey R. Moore, menerbitkan studi di Buletin Masyarakat Seismologi Amerika dengan berbagi rekaman getaran dari Menara Castleton.
Dilansir dari Outside Online, Kamis (12/9/2019), untuk membuat rekaman, tim Moore menggunakan seismometer, perangkat sensor getaran yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
"Ini memiliki pasang surut dan mengalir, tetapi sebagian besar merupakan semacam suara dengungan, menekankan bagaimana menara itu bergetar ketika energi muncul dari Bumi," kata Paul R. Geimer, PhD, seorang penulis penelitian ini.
Perlu Bantuan Pendaki
Moore dan kawannya telah mengukur getaran formasi batuan itu sejak 2013. Namun, saat itu keadaan di sana terbatas oleh beberapa hal.
Untuk mendengarkan suara dari Menara Castleton, seseorang harus naik dan menempatkan seismometer di atas struktur. Batu ini pun akhirnya menjadi tantangan para ahli.
Kemudian mereka tersebut meminta bantuan kepada seorang pemanjat tebing bernama Kathryn Vollinger dan Natan Richman. Akhirnya, pada Desember 2017, kelompok Moore memanjat tebing bersama mereka dan meletakkan seismometer.
"Keterampilan mereka memberi kami kesempatan untuk mengukur sesuatu yang tidak bisa kami jalani," ujar Frey Finnegan, salah satu anggota Moore.
Setelah beberapa minggu pelatihan agar para pendaki terbiasa dengan peralatan yang digunakan, mereka kemudian dikirim untuk memanjat Castleton Tower pada Maret 2018.
Advertisement
Menara Batu yang Kuat
Rekaman itu mengkonfirmasi apa yang awalnya dipikirkan para peneliti. Menara itu berperilaku sebagai 'satu lempengan batu utuh yang terhubung dari atas ke bawah' yang menyebabkan getaran pada frekuensi rendah.
Formasi batuan yang lebih kecil bergetar pada frekuensi yang lebih tinggi --Finnegan membandingkan ini dengan senar pada gitar. Inilah yang membuat Castleton kurang sensitif terhadap akumulasi kerusakan dari waktu ke waktu dibandingkan dengan struktur yang lebih rentan terhadap energi yang ditransfer, menurut Finnegan.
Runtuhan besar di Taman Nasional Arches pada 2008, memotivasi untuk penelitian kelompok itu, kata Geimer. "Kami sedang mencoba mengidentifikasi prekursor dalam formasi batuan ini sebelum akan runtuh ada yang runtuh. Ini adalah cara untuk mendengarkan secara non-invasif dan menilai kesehatan fitur-fitur ini," ujarnya.
Castleton Tower pertama kali dinaiki pada 1961 dan masuk dalam buku 'Fifty Classic Climbs of North America' tahun 1979. Struktur ini sering dikunjungi oleh pendaki.
Reporter: Aqilah Ananda Purwanti