Liputan6.com, Jakarta - All new Toyota Corolla Altis generasi terbaru tidak hanya hadir dengan pembaruan di segala sisi, baik eksterior maupun interior dengan penyematan platform terbaru, Toyota New Global Architecture (TNGA).
Namun, sedan legendaris dari pabrikan asal Jepang ini, juga hadir dengan varian hybrid, yang memiliki beberapa tambahan fitur canggih dibanding versi konvensional.
Paling mencolok, all new Toyota Corolla Altis hybrid ini, sudah dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih, Toyota Safety Sense (TSE).
Baca Juga
Advertisement
Dijelaskan Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), fitur TSS untuk all new Toyota Corolla Altis hybrid ini dihadirkan pertama kali di pasar Indonesia. Fitur keselamatan ini, akan memberikan perlindungan lebih optimal bagi pengemudi dan penumpang.
"Tujuan jangka panjang TSS, adalah kecelakaan tanpa korban jiwa. Caranya, dengan menyematkan berbagai teknologi terkini di bidang keselamatan berkendara," jelas Anton di sela-sela peluncuran all new Toyota Corolla Altis di The Pallas, SCBD, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Fitur keselamatan TSS ini, mengandalkan sensor kamera dan radar yang dalam titik kritis dapat mengambil alih kendali mobil. Fitur ini sendiri, terdapat empat bagian, yaitu pre-collision system (PCS), dynamic radar cruise control (DRCC), lane departure alert (LDA), serta automatic high beam (AHB).
Pertama, sistem PCS ini menggunakan sensor radar dan kamera untuk mendeteksi keberadaan mobil di depan. Jika sistem melihat adanya kemungkinan tabrakan, PCS akan memperingatkan pengemudi.
Bahkan, di saat genting sehingga tabrakan tidak mungkin dielakan, sistem akan melakukan pengereman secara otomatis.
DRCC
Kemudian fitur DRCC, yang berfungsi pada kecepatan lebih dari 50 km/jam. Sistem ini dapat memantau keberadaan kendaraan lain di depan, dan menjaga jarak aman.
Sistem ini, memanfaatkan kamera depan, dan dapat memperhitungkan dimensi kendaraan di depan, termasuk membaca marka jalan.
Jadi, saat ada mobil lain masuk ke jalur depan secara tiba-tiba, sistem secara otomatis akan mengurangi kecepatan atau bahkan melakukan pengereman jika dirasa jaraknya sudah tidak aman.
Selanjutnya, lane departure alert dengan steering assist (LDA). Dengan fitur ini mampu mengantisipasi potensi kecelakaan akibat microsleep atau tertidur pulas tiba-tiba hanya dalam waktu beberapa detik.
Fitur ini mengandalkan sensor kamera, dan sistem yang mampu membaca marka jalan, baik yang berwarna putih maupun kuning.
Jadi, sistem akan memberingan peringatan jika terjadi deviasi atau pergerakan mobil yang menjauh dari posisi seharusnya. Sistem ini, juga akan mengkoreksi posisi kemudi ke posisi normal.
Terakhir, AHD yang mampu mendeteksi apakah ada mobil di depan atau dari arah berlawanan ketika berjalan di malam hari yang gelap.
Mobil akan menyalakan lampu jauh atau high beam untuk meningkatkan jarak dan daya pandang pengemudi. Kemudian, mengembalikan ke lampu utama jika terdeteksi ada kendaraan di depan agar tidak menggangu.
Advertisement