Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kehilangan putra terbaiknya, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Bapak demokrasi itu meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019 pukul 18.05 WIB akibat gagal jantung dan faktor usia yang menua.
Kini, jenazah BJ Habibie telah dikebumikan di Taman Makan Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Makamnya tepat bersebelahan dengan pusara istri tercinta, Hasri Ainun Besari atau Ainun Habibie.
Advertisement
Proses pemakaman BJ Habibie dilakukan secara kemiliteran. Banyak tokoh bangsa, pemimpin negara, hingga artis yang datang saat pemakaman sang profesor.
Begitu pula Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia menjadi inspektur upacara pemakaman presiden ke-3 RI itu serta membacakan apel persada.
"Apel persada, saya presiden RI, atas nama negara, bangsa, dan Tentara Nasional Indonesia, dengan ini mempersembahkan ke persada ibu pertiwi, jiwa raga dan jasa-jasa almarhum. Nama Prof Dr Ing Haji BJ Habibie. Jabatan, Presiden Ketiga RI, putra dari Alwi Abdul Jalil Habibie yang telah meninggal dunia demi kepentingan dan keluruhan negara dan bangsa pada Rabu, 11 September 18.05 di RSPAD Gatot Soebroto karena sakit," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi sempat menyatakan bahwa Indonesia kehilangan ilmuwan kelas dunianya. Indonesia juga kehilangan sosok negarawan dengan meninggalnya BJ Habibie.
Berikut ungkapan Jokowi terhadap sosok BJ Habibie, dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ilmuwan Kelas Dunia dan Bapak Teknologi Indonesia
Presiden Jokowi tiba di RSPAD Jakarta namun BJ Habibie telah tiada.
"Saya datang 5 menit sebelumnya, beliau sudah tidak ada,” ucap Jokowi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 11 September 2019.
Jokowi menuturkan, BJ Habibie dikenal sebagai seorang ilmuwan kelas dunia, juga bapak teknologi Indonesia serta presiden ke-3 RI.
"Beliau berpulang ke rahmatulah dalam usia 83 tahun," kata Jokowi.
Advertisement
Selalu Sampaikan Solusi untuk Bangsa
Presiden Jokowi mengatakan, Presiden ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie selalu menaruh perhatian terhadap semua persoalan yang melingkupi bangsa ini.
"Beliau selalu langsung menyampaikan solusinya, jalan keluarnya. Kadang sering Beliau datang ke Istana ataupun saya yang datang ke rumah Pak BJ Habibie," ujar Jokowi.
Karena itu, bagi Jokowi almarhum adalah salah seorang negarawan yang patut diteladani.
"Saya kira Beliau adalah seorang negarawan yang patut kita jadikan contoh dan suri tauladan dalam kehidupan," tegas Jokowi.
Negarawan dan Ilmuwan Sejati
Presiden Jokowi dalam kata sambutannya menyampaikan, almarhum Presiden ketiga RI Baharuddin Jusuf Habibie adalah seorang negarawan serta ilmuwan sejati.
"Beliau adalah seorang negarawan sejati, seorang inspirator, seorang ilmuwan yang meyakini bahwa tanpa cinta kecerdasan itu berbahaya, ilmu pengetahuan, iman, dan takwa harus bersatu," ujar Jokowi di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Jokowi juga menyampaikan bahwa Habibie adalah suri teladan bagi bangsa, sehingga Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaiknya.
"Kita di sini untuk memberikan penghormatan terakhir kepada beliau, sebagai bentuk penghormatan negara dan pemerintah atas jasa dan darma bakti serta pengabdian almarhum kepada bangsa serta pada ilmu pengetahuan semasa hidupnya," ujar Jokowi.
Jokowi menilai bahwa Habibie sejak muda sudah menjadi tokoh yang visioner, dan tidak hanya memikirkan dirinya sendiri namun juga memikirkan Bangsa Indonesia.
Almarhum Habibie dikatakan Jokowi tidak hanya berpikir tentang apa yang terjadi pada saat ini dan beberapa tahun yang akan datang.
"Namun almarhum sudah bekerja dan berpikir untuk Indonesia 50 tahun bahkan 100 tahun ke depan, untuk Indonesia bisa lepas landas menjadi Indonesia maju," tutur Jokowi.
Jokowi mengatakan dari visi-visi Habibie telah lahir industri-industri strategis Indonesia, termasuk industri pesawat terbang. Salah satu hasilnya adalah pesawat Gatot Kaca yang mengudara pada saat ulang tahun kemerdekaanke-50 RI.
"Itu adalah sebuah peristiwa bersejarah yang tertanam di benak banyak masyarakat Indonesia, menginspirasi kita untuk percaya diri, menginspirasi anak-anak muda untuk bangkit dan belajar, menjadikan Indonesia berdiri sejajar dengan negara-negara besar di dunia," tutur Jokowi.
(Desti Gusrina)
Advertisement