Liputan6.com, Jakarta Semasa hidup, BJ Habibie sejak kecil begitu suka membaca buku. Saat ada waktu luang, pria yang lahir di Parepare ini tidak ingin membuang waktu, ia akan menggunakan waktunya sebaik mungkin, seperti untuk membaca buku.
Kebiasaan membaca buku itu diperkenalkan oleh sang ayah, Alwi Abdul Djalil Habibie. Sang ayah membelikan BJ Habibie bermacam-macam buku. Dia rajin melahap buku-buku yang disediakan sang ayah, mulai dari ensiklopedia hingga buku cerita seperti mengutip laman Sahabatkeluarga Kemdikbud.
Advertisement
Buku yang paling berkesan dan menjadi favoritnya adalah Mengelilingi Dunia Dalam 80 Hari karya Jules Verne. Itu adalah buku pertama yang dibelikan ayahnya.
Saat beranjak besar dan dewasa kebiasaannya membaca buku tidak berubah. Selain itu, ia juga menikahi Hasri Ainun Besari, yang juga memiliki kegemaran yang sama. Mereka pun mendirikan Perpustakaan Habibie dan Ainun di rumah mereka di Kuningan, Jakarta. Di dalamnya berisi ribuan buku mulai dari biografi tokoh dunia sampai kain tradisional.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Manfaat Membaca Buku
Selain kaya pengetahuan, membaca buku juga punya banyak manfaat. Mulai dari lebih mudah mengingat sesuatu hingga membantu mencegah demensia. Selengkapnya seperti dikutip Step to Health:
Mudah mengingat sesuatu
Membaca buku di malam hari bisa meningkatkan ingatan. Saat Anda beristirahat dan tidur, semua energi difokuskan pada otak. Jadi jika Anda membaca buku sebelum tidur, maka Anda akan mengingat jauh lebih baik.
Olahraga otak
Manfaat lain dari membaca di malam hari, membuat otak olahraga. Sama seperti aktivitas fisik untuk memiliki tubuh yang lebih sehat dan fleksibel, Anda juga dapat melatih otak untuk memiliki memori yang lebih baik dan waktu mengingat lebih cepat.
Ingat bahwa otak akan banyak berpikir saat membaca, sehingga bisa meningkatkan imajinasi dan membuat Anda lebih kreatif juga.
Membantu mencegah penyakit
Membaca bisa mengurangi risiko demensia, menurunnya fungsi otak yang menyebabkan gangguan ingatan. Kondisi ini bukan hanya menyerang usia tua tapi juga bisa terjadi di usia produktif.
Advertisement