Bangun Tiga Bandara, Menhub Andalkan Arsitek Asli Indonesia

Kementerian Perhubungan adakan sayembara Desain Bandar Udara 2019

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 12 Sep 2019, 20:15 WIB
Menhub, Budi Karya Sumadi (tengah) saat meninjau Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (24/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Bangun tiga bandara lagi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) adakan sayembara Desain Bandar Udara 2019. Hasil karya pemenang, akan dijadikan desain resmi bandar udara yang dilombakan.

"Ya, ini ada tiga bandara yang kita sayembarakan. Antara lain di Ngeloram, Dewadaru di Karimun Jawa dan Sukabumi," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Kamis (12/9/2019).

Progresnya, lanjut Budi Karya, untuk Bandara Ngeloram masih dalam proses penyelesaian lahan, namun untuk runway sudah jadi, tinggal terminal yang akan dibangun. Makanya ditargetkan akhir 2020 sudah selesai dan beroperasi.

Sementara, untuk Karimun Jawa, Budi Karya memastikan sudah eksis, tinggal membangun atau merenovasi ulang. "Tinggal bongkar yang lama baru kita bangun. Ditargetkan 2021 selesai," ujarnya.

Lalu terakhir, untuk Sukabumi juga masih pada tahap pembebasan lahan, makanya Kemenhub memperkirakan mampu beroperasi pada 2022. Sehingga, secara bertahap, Indonesia akan memiliki bandara baru lagi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jadi Motivasi para Arsitek

Menteri Perhubungan Budi Karya memberikan keterengan kepada awak media usai apel persiapan pengamanan dan angkutan lebaran 2019 di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (26/5/2019). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Budi Karya pun memastikan, bila hasil pembangunan tersebut merupakan karya asli anak bangsa atau buatan dalam negeri. "Dalam konteks ini saya ingin sampaikan, bahwa bandara-bandara ini sudah didesain oleh arsitek-arsitek Indonesia, tanpa kecuali," tegasnya.

Untuk itu, dia berharap ini menjadi motivasi bagi arsitek-arsitek Indonesia untuk berkarya bagi bangsa. Gali kemampuan dan potensi diri sekaya mungkin, untuk kemudian dipakai oleh negara.

"Dengan begitu, arsitek asli Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya