Liputan6.com, Surabaya- Rhoma Irama selaku Ketua umum Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) menyampaikan dukacitanya yang mendalam atas meninggalnya penyanyi dangdut senior Ida Laila pada Kamis sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Ida Laila yang juga termasuk anggota PAMMI tutup usia di usia 76 tahun dan dikabarkan menderita sakit sejak beberapa tahun terakhir.
Ida Laila, penyanyi sekaligus pendakwah tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Soedono Madiun dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Rangkah, Surabaya.
"Innalillahiwainnailaihirojiun. Dunia musik Indonesia kehilangan sosok penyanyi dangdut legendaris yang karyanya terus dikenang. Ketua Umum PAMMI Rhoma Irama menyampaikan dukacita dan beliau kehilangan rekan yang hebat," ujar Anggota Dewan Pembina PAMMI, Surya Aka Syahnagra ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis siang (12/9/2019) dilansir Antara.
Baca Juga
Advertisement
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini
Anggota Dewan Pembina PAMMI Kenang Ida Laila
Surya Aka mengenang sosok Ida Laila sebagai penyanyi dangdut di Indonesia yang nyaris tak bisa tergantikan. Karakter suaranya yang sangat khas saat membawa lagu-lagu melayu itu memang membekas di benak pendengar Indonesia.
"Ida Laila seolah tak tergantikan. Ada satu penyanyi dangdut yang karakter suaranya hampir sama, yaitu Ikke Nurjanah. Karena itu dia selalu menyebut muridnya Ida Laila," ucapnya.
Surya Aka yang juga ketua umum Fans of Rhoma and Soneta (Forsa) menyampaikan, Ida Laila dan Rhoma Irama merupakan rekan seprofesi satu angkatan sekitar tahun 1960-an. Namun berbeda tempat kelahiran dan lingkup kiprah bermusiknya.
"Bedanya, Rhoma berkarya di Jakarta, sedangkan Ida Laila di Surabaya," kata pria yang juga musisi dan akademisi tersebut.
Selama kariernya, Ida Laila dikenal sebagai penyanyi dangdut papan atas yang lagu-lagunya populer hingga saat ini, seperti "Siksa Kubur", "Keagungan Tuhan", "Khayalan Masa Lalu", "Sepiring Berdua", "Bunga Dahlia" dan beberapa judul lagu lainnya
Advertisement