Harga Emas Naik Terdorong Sinyal Positif Perang Dagang

Harga emas naik 0,1 persen menjadi USD 1,498.66 per ounce

oleh Septian Deny diperbarui 13 Sep 2019, 07:30 WIB
Ilustrasi emas batangan. (Sumber Twitter/@allthingsbus)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta). Kenaikan ini didorong oleh adanya sinyal positif dari sengketa perdagangan AS-China.

Dikutip dari CNBC, harga emas naik 0,1 persen menjadi USD 1,498.66 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen pada USD 1,507.40.

Harga emas memangkas kenaikan di awal. Ini didorong oleh Presiden AS Donald Trump yang telah mempertimbangkan untuk menawarkan kesepakatan perdagangan terbatas ke China yang akan menunda atau mungkin memutar kembali beberapa tarif, dengan imbalan jaminan atas kekayaan intelektual dan pembelian pertanian.

"Harga emas belum dapat pulih dari itu meskipun seseorang dalam pemerintahan Trump keluar dengan penolakan," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perang Dagang AS-China

Perang Dagang China AS

Indeks pasar saham global menyentuh level tertinggi sejak akhir Juli pada hari Kamis di tengah harapan kemajuan dalam sengketa perdagangan AS-China.

Ini berdampak pada imbal hasil obligasi turun dari posisi terendah sebelumnya setelah langkah-langkah stimulus baru Bank Sentral Eropa.

Harga emas telah naik sebanyak 1,7 persen di awal sesi setelah Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga deposito dan meluncurkan pelonggaran kuantitatif, memperkuat harapan untuk sikap dovish dari bank sentral AS pada pertemuan minggu depan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya