Pesan Menkes untuk Calon Jemaah Haji di Tahun Depan

Menkes Nila Moeloek meninjau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah.

oleh Nurmayanti diperbarui 13 Sep 2019, 12:00 WIB
Jemaah Haji siap meninggalkan Makkah. Bahauddin/MCH 2019

Liputan6.com, Madinah - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengungkapkan beberapa permintaan kepada calon jemaah haji di masa mendatang.

Ini dia ungkapkan saat meninjau Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah, pada Kamis malam (12/9/2019).

Pertama, kata dia, Kementerian Kesehatan meminta calon jemaah haji melaksanakan istitha'a dengan baik. Dengan demikian, proses ibadah haji jemaah haji bisa berjalan lancar dan khusyuk.

Selain itu, jemaah calon haji juga harus terus memeriksakan kesehatannya sejak jauh hari, sebelum keberangkatan ke Tanah Suci dengan maksimal.

""Kiranya fisik mereka akan baik pada saat keberangkatan," dia menandaskan.

Berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH), jumlah jemaah haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi maupun KKHI sebanyak 102 orang, hingga 11 September 2019.

Saat peninjauan turut mendampingi Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali, Kepala Pusat Kesehatan Haji Dr Eka Jusuf Singka dan Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir. 


Peninjauan

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengunjungi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, pada Kamis malam (12/9/2019). Dari pantauannya, sejauh ini penanganan kesehatan jemaah haji sudah berjalan baik.

"Sudah ada tim promotif, gerak cepat dan tim kesehatan. Bagaimana mereka melakukan dan merawat para jemaah yang sakit," jelas dia di Madinah, seperti dikutip Jumat (13/9/2019).

Dia juga menilai masyarakat saat ini sudah memiliki kesadaran. Tak sekedar menganggap pergi haji hanya membutuhkan kemampuan keuangan tetapi juga kekuatan fisik.

Tim kesehatan pun, kata Menkes, selalu melakukan perbaikan-perbaikan dalam layanan jemaah haji di Tanah Suci. Sejauh ini dari pantauannya layanan kepada jemaah haji sudah berjalan baik.

"Tahun ini dengan adanya tanazul yang dilakukan, saya kira satu kepuasan yang menurut saya sangat bermanfaat dan baik bagi jemaah," dia menambahkan.

Menurut dia kinerja petugas bisa dengan melihat seberapa besar jemaah yang kembali ke Tanah Air dengan baik. Mereka bisa kembali ke Indonesia dan berkumpul dengan keluarga.

Meski tidak dipungkiri masih ada jemaah yang sakit. "Ada sebagian yang sakit seperti tanazul 198 orang, kembali ke tana air dan bisa berkumpul ke keluarga. Saya kira ini satu hal yang baik kita lihat mereka bisa menjaga ratusan ribu jemaah haji,"dia menandaskan.

Berdasarkan data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH), jumlah jemaah haji yang masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi maupun KKHI sebanyak 102 orang, hingga 11 September 2019.

Saat peninjauan turut mendampingi Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali, Kepala Pusat Kesehatan Haji Dr Eka Jusuf Singka dan Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya