Liputan6.com, Surabaya - Tim pelatih Persebaya Surabaya memiliki cara unik untuk menjaga kedisiplinan pemain. Mereka menyediakan roda nasib bagi mereka yang terlambat datang ke tempat latihan.
Asisten pelatih Persebaya Wolfgang Pikal menyediakan roda dengan delapan bagian itu di pinggir lapangan jelang latihan.
Advertisement
Di setiap belahan terdapat berbagai hukuman, di antaranya melatih tim junior, membantu koki menyiapkan masakan, memberi bantuan ke panti asuhan, atau menjaga Persebaya Store selama tiga jam.
Setiap pemain yang terlambat kemudian harus memutar roda tersebut dan menjalankan hukuman di mana jarum berhenti.
Pemain Persebaya menyambut baik aturan baru ini. Terlebih sanksi yang tersedia berbau positif.
"Saya belum pernah telat sih, tapi ya jangan coba-coba. Hukumannya unik, seperti ke panti asuhan. Itu kan bagus juga, jadi bisa dapat doa dari anak-anak," kata winger Osvaldo Haay.
"Saya lihat Coach Pikal sangat disiplin. Dia menyiapkan segala sesuatu dengan bagus," tambahnya.
Baik untuk Pemain
Dukungan juga datang dari pihak lain. Asisten pelatih Sugiantoro sependapat dengan Osvaldo Haay. Dia berharap pemain menjaga kedisiplinan.
"Urusan telat jangan sampai terjadi, bisa kena hukuman berat. Disiplin seperti ini sangat baik bagi pemain," kata sosok yang akrab disapa Bejo tersebut.
Begitu pula gelandang senior Rendi Irwan. Dia menilai hukuman ini membuat pemain menjaga disiplin sehingga bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Advertisement
Belum Digunakan
Roda nasib tersebut sudah memberi dampak positif. Hingga kini belum ada pemain yang terlambat datang. "Tingkat disiplin pemain sangat bagus, semoga bisa dipertahankan," pungkas Pikal.
Untuk mengetahui berita-berita menarik lainnya klik JawaPos.com