Jelang Akhir Pekan, IHSG Ditutup Melemah ke 6.334,84

Pada penutupan perdagangan saham Jumat(13/9/2019), IHSG melemah 7,33 poin atau 0,12 persen ke level 6.334,84.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Sep 2019, 16:12 WIB
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan jelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat(13/9/2019), IHSG melemah 7,33 poin atau 0,12 persen ke level 6.334,84.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,37 persen ke posisi 992,24.

Sebanyak 229 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 164 saham menguat dan 154 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 578.891 kali dengan volume perdagangan 13,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 114,923 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.969.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya empat sektor yang menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor perkebunan yang naik 0,96 persen, diikuti sektor keuangan naik 0,32 persen, sektor infrastruktur naik 0,2 persen dan sektor aneka industri naik 0,04 persen.

Sedangkan sektor yang melemah antara lain sektor pertambangan yang anjlok 2,10 persen, sektor industri dasar yang melemah 0,37 persen dan sektor perdagangan yang turun 0,31 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain ETWA melemah 26,96 persen ke Rp 84 per saham, KARW turun 23,81 persen ke Rp 96 per saham dan BMSR turun 17,24 persen ke Rp 120 per saham.

Saham-saham yang menguat antara lain SKYB yang naik 34 persen ke Rp 199 per saham, BCAP naik 22,09 persen ke Rp 199 per saham dan AKSI melemah 21,85 persen ke Rp 580 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Sesuai Prediksi

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat. Alasannya, perang dagang AS-China kini terpantau mereda sementara.

Negeri tirai bambu atau China mengumumkan untuk menghapus tarif impor pada lebih dari selusin barang AS mulai 17 September 2019. Ini lantas menggiring indeks ke teritori positif.

"Indeks kami prediksi akan ditransaksikan positif dengan diperdagangkan di level support 6.320 dan resistance di 6.400," ujar Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony kepada Liputan6.com, Jumat (13/9/2019).

 Kendati demikian, prediksi sedikit berbeda dari riset Artha Sekuritas. Mereka memperkirakan IHSG akan tersungkur di zona merah.

"Secara teknikal, indeks akan terkoreksi. Itu di rentang support 6.289-6.315 dan resistance di 6.391-6.441," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan.

"Sementara itu, investor akan mengantisipasti rilis beberapa data perekonomian dari China dan Amerika Serikat," lanjut dia.

Di situasi seperti ini, pihaknya meminta investor agar mengoleksi saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sedangkan dari Jasa Utama Capital lebih mencermarti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya