Liputan6.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkap setidaknya terdapat empat perusahaan asing terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) dan Riau.
Keempat perusahaan tersebut berasal dari Singapura dan Malaysia. Untuk wilayah Kalbar perusahaan itu ada di Kabupaten Ketapang, Sanggau, dan Melawi.
Advertisement
"Di Kalimantan Barat itu ada empat perusahaan Singapura dan Malaysia. Kemudian di Riau kemarin satu disegel dari Malaysia, " kata Siti Nurbaya di gedung Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).
Perusahaan itu di antaranya yakni PT Hutan Ketapang Industri milik Singapura, PT Sime Indo Agro, PT Sukses Karya Sawit, dan PT Rafi Kamajaya Abadi milik Malaysia.
Selain itu, kata dia, terdapat 103 perusahaan telah mendapatkan sanksi dan 15 di diantaranya masuk dalam tahap penyelidikan oleh Polda Kalbar. Bahkan pihaknya telah menyegel sebanyal 29 perusahaan.
"Dari akhir Agustus sampai dengan kemarin dan ini masih berlangsung juga itu sudah 29 yang disegel, empat disidik diproses hukum," paparnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perlu Adanya Penguatan Manggala Agni
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto meminta agar adanya penguatan manggala agni atau pasukan darat yang memadamkan api. Itu merupakan bentuk penambahan pasukan dan alat pemadaman.
"Yang kedua adalah perlunya memanfaatkanya peluang hujan buatan. Hujan buatan itu kebakaran selesai semuanya tapi masalahnya hujan kan belum turun," jelasnya.
Advertisement