Galang Cinta untuk Sulthan Kalahkan Tumor Ganas di Otak

Sejak setahun lalu, tumor ganas bersemayam di otak Muhammad Sultansyah Fiqzar (14).

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 14 Sep 2019, 16:00 WIB
Sejak setahun lalu Sulthan didiagnosis tumor ganas. (Foto: Kitabisa.com)

Liputan6.com, Jakarta Sejak setahun lalu, tumor ganas bersemayam di otak Muhammad Sultansyah Fiqzar (14). Remaja ini mengeluhkan pusing selama tiga hari pada Juni 2018. Lalu, mata kiri Sulthan tiba-tiba mendadak juling.

Khawatir dengan kondisinya, ibunda Sulthan Meizar Nurdiana memeriksakannya ke dokter spesialis mata di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Hasil CT Scan menunjukkan kondisi juling yang dialami Sulthan disebabkan oleh tekanan berlebih dari tumor di kepala yang posisinya berada di dekat saraf mata Sulthan.

Remaja itu pun menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON). Tindakan pemeriksaan mulai dari MRI hingga empat kali biopsi.

Sulthan mengalami kejang-kejang pada 2 Juli 2019. Dokter pun memutuskan melakukan operasi pengangkatan tumor keesokan harinya. Namun dari operasi tersebut diketahui bahwa tumor germinoma--jenis tumor langka dan ganas--bersembunyi di pusat otak Sulthan. Operasi tersebut mengakibatkan saraf bicara Sulthan terganggu sehingga dia tak bisa berkomunikasi saat ini.

 


Sebagian tumor masih bersarang di otak

Saat ini sebagian tumor ganas itu masih berada di otak Sulthan. (Foto: Kitabisa.com)

Lokasi tumor otak yang berada di pusat otak itu membuatnya riskan untuk diangkat secara seluruhnya. Maka saat ini sebagian tumor ganas itu masih berada di otak Sulthan. Dokter mengatakan, sisa tumor itu bisa hilang melalui radioterapi di RS Kanker Dharmais. Tapi langkah pengobatan ini juga berisiko. Sinar radioterapi memang dapat menghancurkan sel kanker, juga berisiko merusak sel-sel yang masih baik dan sehat.

Sementara ini, Sulthan menjalani terapi alternatif di sebuah klinik di kawasan Ragunan melalui pengobatan herbal. Biayanya cukup besar. Namun tentunya pengobatan ini tak ditanggung oleh BPJS. Ibunda Sulthan adalah orangtua tunggal yang berprofesi sebagai guru SD dengan dua putra.

Sahabat Liputan6.com yang memiliki kelapangan rezeki dan ingin membantu meringankan beban Ibu Meizar dalam membiayai pengobatan Sulthan dapat menyalurkan bantuan melalui Kitabisa.com di link berikut ini: https://kitabisa.com/campaign/senyumuntuksulthan.

 

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya