Liputan6.com, Bali - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk masih optimistis capai target pertumbuhan kredit sebesar 11 hingga 12 persen pada 2019, meskipun tanda resesi sudah di depan mata.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menyatakan, berdasarkan data penyaluran kredit hingga Juni 2019, pertumbuhan Mandiri masih on track.
"Kemungkinan mencapai target itu ada, pasti, masih 11 hingga 12 persen meskipun agak tough karena tanda-tanda resesi muncul," ungkap Rohan di Bali, Jumat (14/09/2019).
Baca Juga
Advertisement
Rohan menambahkan, untuk menghadapi kemungkinan terkena resesi, Bank Mandiri akan memperkuat manajemen resiko. Sebagai informasi, hingga Juni 2019 mencapai Rp 820 triliun atau tumbuh 9,5 persen dibanding semester I tahun lalu.
Secara keseluruhan, total aset yang dimiliki Bank Mandiri, lanjut Rohan, telah mencapai sekitar Rp 1.200 triliun.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kredit Macet UMKM Bank Mandiri Turun Jadi 2 Persen
Direktur Retail Bank Mandiri Donsuwan Simatupang menyatakan kualitas kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bank Mandiri terus membaik.
Jika pada Agustus tahun lalu non-performing loan (NPL) UMKM Bank Mandiri berada di angka 3,3 persen. Maka untuk periode yang sama tahun ini, angkanya turun jadi 2,0 persen.
"Kualitas kredit UMKM semakin membaik dengan penurunan kredit macet (NPL). Sekarang NPL kita sudah 2,0 persen," ujarnya di Bali, Kamis (12/09/2019).
Adapun nilai ini tercatat lebih baik posisinya dibandingkan dengan NPL UMKM tingkat nasional, yang pada Juni lalu saja, nilainya mencapai 3,71 persen (data Otoritas Jasa Keuangan).
Sementara, Bank Mandiri dilaporkan telah menyalurkan kredit UMKM secara keseluruhan sebesar Rp 15,03 triliun, yang mana Rp 2,4 triliunnya dialokasikan ke sektor pariwisata, tepatnya pada 32.416 pelaku usaha.
Untuk region Bali, jumlah kredit yang tersalurkan ialah Rp 515 miliar, tepatnya pada 4.459 debitur usaha.
Advertisement
Agen Bank Berperan Penting Dongkrak Pertumbuhan Kredit Mandiri
Bank Mandiri masih mengandalkan peran agen bank dalam menyalurkan kredit di wilayah yang belum terjangkau layanannya.
Direktur Retail Bank Mandiri Donsuwan menyatakan, alih-alih memperbanyak mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Bank Mandiri akan fokus mengembangkan agen bank di desa-desa.
"Kami mulai ke depan akan mengutamakan ekonomi berbagi. Kalau kita bangun ATM, keuntungan untuk (bank) Mandiri semua. Tapi kalau dengan agen desa, keuntungan dibagi dua sehingga masyarakat juga dapat income tambahan dan lebih sejahtera," ujar Donsuwan dalam paparannya saat acara Media Gathering Bank Mandiri di Bali, Kamis (12/03/2019).
Sebagai informasi, agen bank membantu menyediakan layanan perbankan dan keuangan lainnya kepada masyarakat. Hingga Agustus 2109, Bank Mandiri telah memiliki 28.630 agen bank.
Selain itu, demi mengembangkan sektor pariwisata, Bank Mandiri juga memberikan pendampingan pengelolaan usaha kepada UMKM, contohnya memperkenalkan layanan digital untuk promosi dan pembayaran.
"Di Desa Kutuh, kami bekerjasama dengan Google Business untuk promosi di Google. Untuk pembayaran onlinenya nanti bisa melalui layanan online Mandiri," ujar Donsuwan.