Mencari Pipa Siluman yang Bikin Air Sungai Bengawan Solo Tercemar

Keruhnya air Sungai Bengawan Solo memperkuat dugaan adanya pipa siluman yang membuat air sungai tersebut semakin tercemar.

Oleh SoloPos.com diperbarui 15 Sep 2019, 14:00 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen berhasil memenangkan hati pemilih pada Pilkada 2018

Solo - Keruhnya [air Sungai Bengawan Solo](3912023/ "") memperkuat dugaan adanya pipa siluman yang membuat air sungai tersebut semakin tercemar.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku telah bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk membahas hal ini, lantaran air sungai juga melintas di sebagian kawasan Jawa Timur.

Ganjar mengatakan dirinya sudah bertemu dengan Khofifah saat takziah Presiden ke-3 RI, B.J. Habibie. Ia membahas pencemaran itu karena sudah sejak lama ingin bekerja sama menanggani persoalan di [Sungai Bengawan Solo](3912023/ "").

 “Tidak hanya Blora, Bengawan Solo juga bareng-bareng kita selesaikan. Tadi malam, saya rapat persiapan kongres sampah juga bahas itu [pencemaran Sungai Bengawan Solo],” ujar Ganjar seperti dikutip Solopos, Sabtu (14/9/2019).

Ganjar mengatakan saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jateng juga masih bekerja terkait pencemaran Sungai Bengawan Solo. Sementara ini diduga ada beberapa pipa dari pabrik yang mengeluarkan limbah ke [Sungai Bengawan Solo](3912023/ ""). Pipa itu tembus di dasar sungai sehingga disebut pipa siluman.

"Kemarin ada 'pipa siluman', masuknya ke bawah. Kita tidak pernah tahu, ternyata di bawah ada. Kita akan edukasi pabrik-pabrik untuk membuat IPAL,” ujar Ganjar.

Untuk letak tepatnya pipa-pipa siluman itu Ganjar mengatakan belum mengetahui persis. Namun ia meyakini tidak hanya satu titik.

"Belum tahu (lokasi tepatnya). Ada di beberapa tempat. Kalau nemu air ireng (hitam), abang (merah),  tiba-tiba biru itu benar-benar tercemar," tegasnya.

Untuk diketahui, aliran Sungai Bengawan Solo yang melintasi wilayah Kecamatan Cepu, Blora, tercemar parah. Kondisi air berwarna hitam pekat, berbusa, bahkan mengeluarkan bau yang tidak sedap, seperti ciu yang diduga akibat limbah industri etanol.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya