Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie, telah berpulang pada Rabu, 11 September 2019 lalu. Menurut Sekretaris Pribadi BJ Habibie, Rubijanto, Habibie sempat menulis sebuah buku sebelum meninggal. Namun, buku itu belum selesai dikerjakan.
"Belum selesai terburu wafat," kata Rudi di kediaman almarhum Habibie, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2019).
Advertisement
Rubijanto menerangkan bahwa buku tersebut bercerita tentang kehidupan. Namun, ia tidak merinci isi buku yang belum selesai ditulis oleh ilmuwan kebanggaan Indonesia itu.
"Belum punya judul... tentang kehidupan," katanya.
Semasa hidupnya, BJ Habibie hobi membaca buku. Kebiasaan membaca buku itu diperkenalkan oleh sang ayah, Alwi Abdul Djalil Habibie.
Kegemaran membaca buku terus melekat dalam kesehariannya. Buku yang paling berkesan dan menjadi favoritnya adalah Mengelilingi Dunia Dalam 80 Hari karya Jules Verne. Itu adalah buku pertama yang dibelikan ayahnya.
"Sejak kecil, saya selalu banyak bertanya. Lalu suatu hari, ayah saya membelikan saya sebuah buku karya Jules Verne dalam bahasa Belanda," ujar BJ Habibie saat peluncuran biografinya Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner, jelang penghujung 2015 lalu, mengutip laman Antara.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BJ Habibie Meninggal
BJ Habibie tutup usia pada usia 83 tahun pada Rabu pukul 18.05 WIB di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Sebanyak 44 tim dokter dipimpin oleh tim dokter kepresidenan sudah bekerja merawat Habibie sejak Presiden ketiga RI tersebut dirawat di RSPAD Gatot Soebroto pada 1 September 2019.
Habibie dimakamkan di sebelah makam istrinya, Ainun Habibie di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta, Kamis (12/9/2019). Presiden Jokowi sendiri yang memimpin upacara pemakaman Habibie.
Advertisement