Liputan6.com, Jakarta - Menikah dengan Tedjodiningrat Broto Asmoro, Reisa Kartikasari alias Reisa Broto Asmoro dikaruniai dua anak. Anak kedua berjenis kelamin laki-laki lahir pada 24 Maret 2018 lalu.
Bayi ini dinamai Satriyo Daniswara Broto Asmoro. Diceritakan Reisa Broto Asmoro, saat hamil anak kedua, bobotnya melonjak 17 kilogram (kg). Padahal, selama berbadan dua ia berupaya mengatur pola makan dan rajin berolahraga.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu olahraga yang ditekuni Reisa Broto Asmoro, prenatal yoga. Bobot melonjak 17 kg tak membuat Reisa Broto Asmoro putus asa. Semangat ingin kembali syuting membuat dokter sekaligus presenter ini berjuang.
“Saat hamil kedua bobot naik 17 kg, tapi saya kikis dengan memberi ASI eksklusif yang berdampak pada terbakarnya kalori. Saya rajin memompa dan membuat persediaan ASI. Tanpa diet, menyusui efektif menurunkan bobot,” ujar Reisa Broto Asmoro, kepada Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini.
Ogah Menimbang
Terlihat postur tubuh Reisa Broto Asmoro tampak langsing. Ditanya berat badannya kini, dokter sekaligus presenter ini mengaku tak mengecek timbangan.
“Saya enggak terlalu peduli dengan berat badan. Yang penting kalori dibakar dan massa otot dibentuk. Kurus tapi masa ototnya kalah dari lemak ya sama saja. Yang penting saat mengenakan pakaian (dengan ukuran sebelum hamil) saya merasa nyaman dan percaya diri. Itu sudah cukup,” urainya.
Diakui Reisa Broto Asmoro, fokus pada pemberian ASI dan tak terobsesi pada timbangan membuat proses menyusui dan melangsingkan tubuh terasa menyenangkan.
Advertisement
Keluhan Ibu Hamil
Banyak ibu hamil mengeluh olahraga atau tidak tetap saja bobot naik. Reisa Broto Asmoro menjelaskan, “Dengan berolahraga tubuh bugar, tidak sakit-sakitan. Biasanya bumil mengeluh low back sering sakit. Saat hamil saya ikut prenatal yoga dan itu membuat punggung lebih relaks.”
Terkait prenatal yoga konon bisa mencegah bengkak di organ tubuh tertentu, Reisa meluruskan. “Tergantung penyebabnya. Penyebab bengkak macam-macam. Bisa karena gangguan kardiovaskular, kurang bergerak, retensi cairan pembuluh darah dan lain-lain,” tutup Reisa Broto Asmoro.
(Wayan Diananto)
