Cerita Guru TK di Cilacap soal Repotnya Hamil Bayi Kembar 3

Persalinan dua kakak dari tiga bayi kembar ini cukup merepotkan. Terlebih dua anak pertamanya lahir dengan bobot tubuh lumayan besar

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Sep 2019, 07:00 WIB
Bayi kembar tiga dilahirkan di RSUD Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Suasana gembira begitu meruap dari ruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Ini lah ruangan di mana ibu bayi kembar tiga sedang dirawat untuk menjalani masa pemulihan.

Wajah semua orang, termasuk petugas RS, tampak cerah. Kelahiran bayi memang selalu membawa nuansa kebahagiaan. Terlebih dari kelahiran bayi kembar tiga.

Bustamiyazid (43) terlihat letih. Rambutnya sedikit kusut. Namun, bibirnya menyunggingkan senyum.

Ia tak bisa menyembunyikan kegembiraan dan betapa lega hatinya setelah mendampingi istrinya, Dwi Nurhanifah melewati masa-masa menegangkan, yang barangkali, hanya akan dirasakan seumur hidup. Mereka berlima, ayah, ibu, dan tiga bayi kembar, berhasil melewati detik-detik antara hidup dan mati itu dengan gemilang.

"Alhamdulillah. Semua selamat, sehat," ucapnya, Minggu, 15 September 2019.

Dia masih ingat, persalinan dua kakak tiga bayi kembar ini cukup merepotkan. Terlebih dua anak pertamanya lahir dengan bobot tubuh lumayan besar, empat kilogram lebih.

Anak pertama, Adam sudah berumur 12 tahun, yang kedua Ibrahim, berumur delapan tahun. Ditambah tiga bayi tampan, lengkap lah keluarga ini, pandawa lima.

Bustamiyazid bercerita, kehamilan bayi kembar tiga ini memang sedikit lebih merepotkan. Pasalnya, sang ibunda, mesti banyak istirahat.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Kekhawatiran Ibu Bayi Kembar 3

Dokter memeriksa kondisi kesehatan bayi kembar tiga yang dilahirkan di RSUD Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Berjalan sedikit, kaki bengkak. Dan ia tahu, hasil USG, istrinya mengandung tiga janin. Tentu saja, ia khawatir jika istrinya bekerja terlalu berat. Bahkan, istrinya juga memutuskan untuk cuti dari kegiatannya mengajar TK.

"Yang repot ya, paling mencuci sewaktu istri saya hamil," dia menuturkan.

Terkini, Bustamiyazid lega. Masa-masa menegangkan itu telah berhasil dilewati. Namun, ia belum memikirkan nama untuk ketiga bayi tampannya ini.

"Saya masih blank," ucapnya, sembari tertawa lepas.

Dwi Nurhanifah masih tampak pucat. Ia masih diwajibkan istirahat total. Ia butuh pemulihan usai proses persalinan yang luar biasa.

Dwi bilang, sebelumnya ia merasa sedikit mulas pada Jumat tengah malam. Kemudian, mulas itu lebih terasa dan sering. Ia merasa, bayinya sudah mau lahir.

Padahal, sesuai dengan pemeriksaan dokter, bayi kembar tiga dalam kandungannya baru berusia 32 pekan, atau delapan minggu. Normalnya, bayi dilahirkan antara 36-38 minggu atau sembilan bulan.

Naluri keibuannya berkata, bayinya akan segera lahir. Maka, ia pun menyiapkan mental untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan, termasuk operasi sesar.


Prosentase Kelahiran Bayi Kembar

Bayi kembar tiga dilahirkan di RSUD Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Namun, dia pun memiliki keyakinan, bahwa ia mampu dan bisa melewati masa-masa kritis itu. Sebelumnya, ia juga sempat konsultasi kehamilan dengan dr Tatang Mulyana, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSUD Majenang, dan diyakinkan bahwa ia adalah ibu yang hebat.

"Terima kasih Pak Dokter Tatang. Memberi saya keyakinan, saya jadi optimis," dia menerangkan.

Sejujurnya, Dwi pun tak menyangka akan diberkahi tiga bayi sekaligus. Sebabnya, setahu dia, baik dari garis ayah maupun ibu tak ada riwayat kembar.

"Sampai buyut tidak ada. Tidak tahu ya penyebabnya," dia menuturkan.

Akhirnya, secara berturut-turut, tiga bayi imut itu lahir dari rahimnya. Masing-masing, pukul 11.45 WIB, 11.47 WIB dan terakhir 11.59 WIB. Hanya butuh waktu enam menit bagi bayi-bayi luar biasa itu untuk menghirup udara bebas untuk pertama kali.

"Jam 11.45 WIB di RSUD Majenang partus spontan triplet (kembar tiga) laki-laki semua," kata dr Tatang Mulyana, SpOG.

Bayi pertama lahir dengan berat badan 1.576 gram, bayi kedua 1.473 gram, dan bayi ketiga 1.607 gram. Ketiga bayi ini lahir saat kehamilan masih prematur sehingga berbobot rendah.

Tatang mengemukakan, bayi kembar dilahirkan lantaran terjadi pembelahan saat sel telur sudah dibuahi. Bisa terjadi pembelahan sekali, atau dua kali dan lebih. Itu kenapa, ada bayi kembar identik dua, tiga, empat dan seterusnya.

"Faktor dominan bayi kembar adalah keturunan," dia menjelaskan.

Dia pun menjelaskan, kelahiran tiga bayi kembar termasuk langka. Ia menyebut, hanya 10 kelahiran berbanding 1.000 kelahiran normal, atau 1:100 kelahiran.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya