Liputan6.com, Jakarta - Bursa transfer musim panas sudah berlalu dan nama Ansu Fati atau Tammy Abraham nyaris tak terdengar di permukaan. Barcelona menggunakan jasa Fati karena tidak punya penganti Lionel Messi yang cedera.
Sedangkan Tammy Abraham juga dimaksimalkan Frank Lampard, manajer Chelsea karena timnya disanksi tak boleh beli pemain. Apakah pemain muda itu gagal memenuhi ekspektasi?
Advertisement
Mengejutkan. Ansu Fati dan Tammy Abraham boleh jadi dua nama yang disorot publik saat ini. Fati sudah dua pekan beruntun mencetak gol.
Usianya belum genap 17 tahun dan memang tak ada yang menyangka penampilannya bisa langsung melesat. Namun memang, dia masih butuh pembuktian yang panjang.
Kariernya di Barcelona bisa saja berujung seperti pemain-pemain La Masia lainnya seperti Gerard Delofeu, Denis Suarez, Munir El Hadady,Thiago Alcantara, Marc Cucurela dan Rafinha yang gagal bersaing. Meski begitu, Fati tetap saja jadi harapan bagi Barcelona.
Pelatih Barcelona, Ernesto Valverde bahkan menyebut apa yang dilakukan Ansu Fati sebagai hal yang tidak normal. Dalam pertandingan melawan Valencia, Fati tidak saja cetak gol tapi juga beri assist.
Valverde mengaku terkejut karena dengan usianya yang sangat muda, Ansu Fati berhasil tampil begitu efektif. Pemain berdarah Guinea Bissau ini tampil seperti pemain penuh pengalaman.
"Tak normal bisa mencetak gol dengan sentuhan pertama, memberi assist di sentuhan kedua dan nyaris cetak gol di sentuhan ketiga," kata Valverde seperti dikuti Marca.
"Jadi pemain Barcelona itu tidak bisa langsung jadi. Dia fokus dan bagus. Kami ingin membuat dia tahu levelnya ini agar dia bisa memberi lebih untuk tim ini."
Selalu Ada Peluang
Valverde juga memainkan Carles Perez di pertandingan lawan Valencia. Bahkan produk La Masia Barcelona ini tampil 90 menit untuk Barcelona.
Valverde tipikal pelatih yang suka untuk mengangkat pemain muda. Dia pun mengatakan selalu ada ruang untuk pemain muda di Barcelona.
"Dalam menjalani kompetisi semusim, bakal selalu ada ruang untuk pemain-pemain muda unjuk gigi," kata Valverde.
"Saat mereka unjuk gigi dan bagus, itu momentum mereka. Fati tampil sangat bagus saat dia main di Barcelona B. Jelas sekali itu berpengaruh untuk kariernya."
Terlalu cepat untuk memuji Fati, tapi kehadiran pemain muda La Masia ini jadi sinyal agar Barcelona kembali ke akar. Seperti diketahui, Barcelona sudah jor-joran beli pemain anyar musim panas ini.
Mereka menjadi klub kedua di Liga Spanyol dan mungkin Eropa yang paling banyak habiskan uang transfer. Salah satu yang disorot dari Barcelona di bursa transfer yaitu upaya mereka memboyong Neymar.
Barcelona bahkan nyaris keluarkan uang 170 juta euro plus Ousmane Dembele sebagai mahar Neymar kembali. Namun transfer itu tak terealisasi. Kini hadirnya Ansu Fati membuat transfer Neymar dipertanyakan, apa masih butuh?
Bersinarnya Ansu Fati bahkan membuat Federasi Sepak Bola Spanyol tergiur untuk menaturalisasinya menjadi warga Spanyol. Pelatih Spanyol, Robert Moreno mengakui kemungkinan itu. "Spanyol inginkan pemain terbaik," ujarnya.
Advertisement
Kepercayaan
Sama seperti Fati, kepercayaan pula yang membuat Tammy Abraham bersinar di Liga Inggris. Saat ini, striker berusia 21 tahun sudah menyamai gol Sergio Aguero: 7 gol.
Dia menempati daftar pencetak gol sebanyak untuk sementara di Liga Inggris bersama Aguero. Kepercayaan Lampard dengan kemampuan striker jangkung inilah yang membuat Tammy bisa bersinar.
Dia bisa memanfaatkan kondisi Chelsea yang tak punya pemain bintang. Setelah digembleng satu tahun di Aston Villa dan menjadi tiga besar pencetak gol terbanyak di Championship 2018=2019.
Musim lalu bersama Aston Villa, dia berhasil menyarangkan 25 gol. "Dia harus mempertahankan ritme ini dan harus lebih baik lagi," kata Lampard seperti dikutip The Guardian.
"Satu-satunya tantangan buat dia sekarang, bisakah dia terus cetak gol? Dia striker andalan kami di depan dan ada persaingan dari Olivier Giroud dan Michy Batshuayi."
Di usianya 21 tahun 347 hari, Tammy menjadi pencetak hattrick termuda dalam sejarah Chelsea. Perjalanan kariernya masih panjang dan dia meredam ketakutan Chelsea akan pentingnya beli pemain mahal di bursa transfer.